PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengimbau kepada para pengguna mobil listrik agar dapat memanfaatkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagaimana mestinya. Para pengguna mobil listrik yang hendak mengisi ulang daya baterai di SPKLU, diharapkan tidak mengisi baterai dari keadaan baterai kosong, hingga penuh 100%. Sebab itu butuh waktu lama dana akan membikin antrean panjang.
"Jadi SPKLU itu hadir bukan untuk men-charge (baterai) dari zero (kosong) sampai penuh (100%). SPKLU hadir untuk mengisi jeda saja, jadi kalau benar-benar mau nge-charge dari 0%, itu tempatnya di rumah (home charging)," jelas Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari, di acara Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) 2022, JIExpo, Kemayoran (22/7/2022).
Menurut Diah, fasilitas SPKLU yang disediakan oleh pihak PLN sifatnya hanya sebatas pendukung. Karena jika pengguna mobil listrik mengisi ulang baterai kendaraannya dari 0%-100%, bisa memakan waktu antara 3-4 jam atau 2 jam dengan sistem pengecasan fast charging. Dan itu akan menimbulkan antrean panjang, sehingga membuat jenuh pengguna lainnya.
Ditambahkan Diah, saat ini PLN sudah memiliki 139 SPKLU yang tersebar di berbagai titik. Hingga akhir 2022 PLN menargetkan menambah fasilitas ini jadi 250 SPKLU. Selain mendirikan SPKLU sendiri, PLN juga akan menggandeng pihak swasta dalam pengadaan SPKLU ini.
"Berkaitan dengan kerja sama pihak swasta, kita sudah banyak bekerja sama dengan beberapa Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), Mandiri, BNI, dan lain-lain. Dan di swasta juga sudah banyak, kalau lihat di beberapa gerai, seperti KFC, sudah mulai melakukan kerja sama," jelas Diah.
Simak Video "PLN Startup Day 2025: Jembatan Startup Wujudkan Energi Masa Depan"
(lua/din)