Cuma 20 Persen Mobil Listrik Dicas di SPKLU, Sisanya Dicas di Rumah

Cuma 20 Persen Mobil Listrik Dicas di SPKLU, Sisanya Dicas di Rumah

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Rabu, 11 Des 2024 15:39 WIB
Cas mobil listrik di rumah.
PLN bilang 80 persen mobil listrik dicas di rumah. Foto: Doc. EV Life.
Jakarta -

PT PLN (Persero) mengungkap habit unik pemilik mobil listrik di Indonesia. Menurut perusahaan pelat merah tersebut, mereka lebih suka ngecas kendaraan di rumah ketimbang di stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU!

Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani, mengatakan hanya 20 persen dari total pemilik mobil listrik di Indonesia yang mengisi daya kendaraan di SPKLU. Sementara sisanya melakukan mandiri di rumah masing-masing.

"EV itu kan bisa dicas di mana saja, bahkan 80 persen pemilik EV ngecasnya di rumah pakai home charging. Jadi cuma 20 persen aja yang ngisi daya di SPKLU saat bepergian ke luar kota," ujar Ririn Rahmawardani saat berbincang dengan awak media di Cikini, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi orang yang punya EV itu hampir pasti cas di rumah. Kemarin saya tanya driver online juga ngecas di rumah," tambahnya.

ADVERTISEMENT
Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn RahmawardaniExecutive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

Meski kenyataannya demikian, PLN tetap melakukan penambahan SPKLU dari tahun ke tahun. Sebab, kata Ririn, penyebaran pom pengisian daya yang merata membuat konsumen tak khawatir lagi membeli mobil listrik.

"Infrastruktur terus kami tambah, tapi kita juga melakukan perhitungan. Jadi yang terpenting kami bisa menghilangkan kekhawatiran masyarakat soal isu-isu SPKLU belum banyak (di Indonesia)," ungkapnya.

PLN Targetkan 4.300 SPKLU Tahun Depan

Di kesempatan yang sama, Ririn mengatakan, pihaknya telah membangun 2.667 SPKLU hingga bulan ini. Targetnya, sebelum berganti tahun, jumlahnya mencapai 3 ribu lebih.

"Bagaimana dengan tahun depan? Kita bisa ada penambahan hingga 1.100 titik, sehingga sampai akhir 2025 bisa ada 4.300-an," terangnya.

Pemudik melakukan isi daya di SPKLU PLN ULP Kolaka.SPKLU PLN. Foto: Pemudik melakukan isi daya di SPKLU PLN ULP Kolaka. (Dok. PLN Sulselrabar)

Dia menjelaskan, angka tersebut merupakan hasil akumulasi dari investasi PLN dan kolaborasi mitra. Harapannya, penambahan 'besar-besaran' tersebut membuat masyarakat Indonesia lebih yakin dalam transisi ke mobil listrik.

"Jadi penambahan 1.100 SPKLU di 2025 itu merupakan investasi PLN dan mitra juga. Mungkin ini bisa menghilangkan kekhawatiran konsumen dalam berkendara menggunakan EV," kata Ririn.




(sfn/rgr)

Hide Ads