Biaya pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan perpanjangan SIM masih menarik untuk disimak, terlebih di masa pandemi seperti sekarang. Selain itu kampanye recall alias penarikan unit yang dilakukan oleh pabrikan otomotif akibat ada kesalahan produk juga menjadi pusat perhatian.
Nah kali ini detikOto coba merangkum artikel menarik apa saja di dunia otomotif kemarin, Jumat (19/3/2021). Penasaran simak ulasannya berikut ini:
Pengendara bermotor di Indonesia wajib memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Berdasarkan jenisnya, kartu SIM dibagi menjadi beberapa kategori, dari SIM A, SIM B, SIM C, SIM D, dan SIM Internasional.
Menurut Peraturan Kapolri No. 9 tahun 2012, penggolongan SIM dibedakan berdasarkan fungsi kendaraan bermotor dan berat kendaraan bermotor. Selain itu penggolongan SIM ada dua jenis, yakni SIM Perseorangan dan SIM Umum.
Penjelasannya, SIM A berlaku untuk mengemudikan Ranmor dengan jumlah berat yang diperbolehkan paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram untuk mobil penumpang perseorangan dan mobil barang perseorangan.
SIM B I berlaku untuk mengemudikan Ranmor dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram berupa mobil bus perseorangan dan mobil barang perseorangan.
SIM B II berlaku untuk mengemudikan Ranmor berupa kendaraan alat berat, kendaraan penarik, dan kendaraan dengan menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 (seribu) kilogram.
Dan SIM C untuk pengemudi sepeda motor dengan kisaran kapasitas silinder di atas 750 kapasitas silinder. Lanjut untuk SIM D, berlaku untuk pengemudi Ranmor khusus bagi penyandang cacat.
Ketentuan itu sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
1. SIM A: Rp 120.000
2. SIM B I: Rp 120.000
3. SIM B II: Rp 120.000
4. SIM C : Rp 100.000
5. SIM C I: Rp 100.000
6. SIM C II: Rp 100.000
7. SIM D: Rp 50.000
8. SIM D I: Rp 50.000
9. SIM Internasional: Rp 250.000
1. SIM A: Rp 80.000
2. SIM B I: Rp 80.000
3. SIM B II: Rp 80.000
4, SIM C: Rp 75.000
5. SIM C I: Rp 75.000
6. SIM C II: Rp 75.000
7. SIM D: Rp 30.000
8. SIM D I: Rp 30.000
9. SIM Internasional: Rp 225.000
1. E-KTP asli & fotokopi
2. Lulus tes kesehatan
3. Lulus ujian teori & praktik (SIM baru)
4. SIM asli (Proses perpanjangan).
2. Recall Fuel Pump: Avanza-Xenia sampai Xpander-Livina DitarikKomponen fuel pump atau pompa bahan bakar menyebabkan berbagai pabrikan otomotif dunia melakukan recall atau penarikan kembali mobil-mobilnya. Recall masalah fuel pump ini berlangsung secara global. Beberapa mobil yang dijual di Indonesia pun terdampak, termasuk di antaranya mobil-mobil yang laris di Indonesia.
Masalah fuel pump ini memang dialami banyak mobil di dunia. Di Indonesia, recall akibat masalah fuel pump sudah diumumkan sejak tahun lalu. Masalah ini dialami beberapa pabrikan mobil asal Jepang. Mereka mengalami masalah yang mirip, yakni impeller atau baling-baling rotor pompa bahan bakar bisa berubah bentuk seiring waktu yang menimbulkan masalah pada pasokan BBM ke ruang bakar.
Di Indonesia, pengumuman recall mobil akibat fuel pump yang berpotensi rusak pertama dilakukan oleh Mitsubishi dengan produk Mitsubishi Xpander. Mitsubishi me-recall Xpander produksi tahun 2017 sampai 2019 sebanyak 139.111 unit.
Di hari yang sama saat itu, Nissan juga mengumumkan recall Nissan Livina karena masalah serupa. Seperti diketahui, Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina merupakan mobil yang lahir dari pabrik yang sama. Nissan Livina yang harus diperbaiki adalah unit yang diproduksi antara 22 Februari 2019 sampai 24 Agustus 2019 sebanyak 9.314 unit.
Selain Xpander dan Livina, PT Honda Prospect Motor (HPM) me-recall 85.025 unit karena masalah yang sama. Mobil Honda yang di-recall karena masalah fuel pump meliputi Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda BR-V, Honda HR-V, Honda CR-V, Honda City, Honda Civic dan Honda Accord dengan tahun model antara 2017 hingga 2019.
Hari ini, Kamis (18/3/2021), Toyota dan Daihatsu mengumumkan recall mobil karena masalah serupa. Sebelumnya, TAM sudah melakukan aktivitas recall terkait masalah komponen pompa bahan bakar pada kendaraan pada bulan Juli 2020 lalu. Pada saat itu, Alphard produksi tahun 2017-2018, Corolla produksi tahun 2018, FJ Cruiser produksi tahun 2013-2014, dan Kijang Innova, Fortuner, dan Hilux produksi tahun 2017-2019 masuk dalam aktivitas recall ini.
Berdasarkan hasil pengecekan, Toyota kemudian memperluas cakupan model-model yang masuk ke dalam aktivitas ini. Adapun mobil tambahan yang di-recall karena masalah fuel pump antara lain Alphard tahun produksi 2017-2019, C-HR tahun produksi 2018-2019, Corolla tahun produksi 2019, Camry tahun produksi 2019, Voxy tahun produksi 2018-2019, Kijang Innova tahun produksi 2018-2019, Fortuner tahun produksi 2018-2019, Hilux tahun produksi 2019, Avanza tahun produksi 2017-2019, dan Rush tahun produksi 2017-2019.
Di hari yang sama, Daihatsu juga mengumumkan recall total 97.290 unit mobil. Rinciannya yaitu, 53.246 unit Great dan Grand New Xenia produksi Oktober 2017 sampai Juni 2019, 41.152 unit All New Daihatsu Terios produksi Desember 2017 sampai Juni 2019, dan 2.892 unit all new Sirion produkssi Januari 2018 sampai September 2019.
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, menjelaskan pada semester pertama 2019, Daihatsu menerima 24 keluhan mesin mobil mati atau tersendat. Dari hasil investigasi, didapati bahwa kasus mesin mati atau tersendat itu disebabkan oleh impeller yang berada di dalam fuel pump mengembang melebihi standar.
Masalah bermula ketika pada Juni 2017 pemasok komponen fuel pump melakukan perubahan bahan baku impeller. Dengan proses produksi mobil yang sama dan sudah terbukti tidak ada masalah, perubahan bahan baku itu menyebabkan kepadatan impeller berubah.
"Sehingga ketika dipakai, kondisinya panas, impeller ini dapat mengembang, touching (menyentuh) dengan cover motor pump, akhirnya stuck dan tidak dapat mengalirkan bensin dari tangki bahan bakar ke ruang bakar," ungkap Bambang dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (18/3/2021). Namun, Bambang ogah menyebutkan perusahaan yang menjadi pemasok komponen fuel pump yang bermasalah ini.
Lalu, masalahnya seperti apa? Menurut Bambang, kondisi impeller atau baling-baling rotor pompa bahan bakar itu berubah bentuk seiring pemakaian dengan deviasi sangat kecil, cuma 26 mikron. Tapi hal itu membuat impeller bersentuhan dengan motor fuel pump dan menyebabkan fuel pump berhenti beroperasi sehingga tidak bisa memasok bensin ke ruang bakar.
"Kalau tampak atas (impeller) tidak ada perbedaan. Namun kalau dilihat dari samping, part yang oke itu dia lurus, kalau part yang NG (not good), itu dia sedikit mengembang dan akhirnya melengkung. Deviasinya hanya 26 mikron, jadi kecil sekali. Tapi itu lebih dari standar kita 19 mikron. Ini yang menyebabkan mesin mati dan sulit dinyalakan," jelas Bambang.
Bambang melanjutkan, perubahan 26 mikron pada impeller itu kecil sekali. Bahkan jika dilihat dengan mata telanjang, tak tampak perubahannya. Tapi, perubahan kecil itu bisa membuat mesin mobil mogok.
"Memang setiap part kan ada toleransi. Ketika dipakai, panas, misalnya dia mengembang itu kemudian ada maksimal toleransinya. Impeller itu sendiri toleransi maksimalnya 19 mikron, ini sangat kecil kalau kita omongin mikron, kalau dilihat pun itu nggak akan kelihatan. Ini di part yang kita investigasi itu sampai 26 mikron. Jadi hanya selisih 7 mikron. Namun 7 mikron itu dia yg bikin touching dengan cover. Presisi sekali, jadi kalai kita lihat nggak akan kelihatan perubahan dimensinya. Tapi karena komponen mobil itu memang sangat presisi jadi memang harus fix terhadap masing-masing dan hubungan komponen yang lain," jelas Bambang.
Dari masalah impeller pada fuel pump ini, ada beberapa keluhan yang dirasakan pemilik kendaraan. Salah satunya adalah mesin mati dan sulit untuk dihidupkan.
"Biasanya terdapat saat parkir, kondisi panas atau juga menunggu lampu merah. Jadi kecepatan rendah, dalam kondisi idle mesin mati dan sulit untuk dihidupkan, perlu nunggu 5-10 menit," kata Bambang.
Ada juga beberapa keluhan berupa mesin tidak ada tenaga, RPM tidak stabil dan indikator check engine di dasbor menyala.
3. Toyota Recall Avanza Hingga Rush di Indonesia, Ini Masalahnya?
Toyota-Astra Motor (TAM) mengumumkan recall atau penarikan kembali terhadap beberapa mobil yang dijual di Indonesia. Dua di antaranya adalah Toyota Avanza dan Toyota Rush.
"Sejalan dengan global initiative principal Toyota Motor Corp, aktivitas recall pada produk tertentu telah dilakukan TAM sejak bertahun-tahun sebagai wujud komitmen kami dalam mengutamakan keamanan dan keselamatan pelanggan," kata Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/3/2021).
Mobil-mobil itu terindikasi masalah pada komponen fuel pump atau pompa bahan bakar. Sebelumnya, TAM sudah melakukan aktivitas recall terkait masalah komponen pompa bahan bakar pada kendaraan pada bulan Juli 2020 lalu. Pada saat itu, Alphard produksi tahun 2017-2018, Corolla produksi tahun 2018, FJ Cruiser produksi tahun 2013-2014, dan Kijang Innova, Fortuner, dan Hilux produksi tahun 2017-2019 masuk dalam aktivitas recall ini.
Berdasarkan hasil pengecekan, Toyota kemudian memperluas cakupan model-model yang masuk ke dalam aktivitas ini. Adapun mobil tambahan yang di-recall karena masalah fuel pump antara lain Alphard tahun produksi 2017-2019, C-HR tahun produksi 2018-2019, Corolla tahun produksi 2019, Camry tahun produksi 2019, Voxy tahun produksi 2018-2019, Kijang Innova tahun produksi 2018-2019, Fortuner tahun produksi 2018-2019, Hilux tahun produksi 2019, Avanza tahun produksi 2017-2019, dan Rush tahun produksi 2017-2019.
Kenapa dengan fuel pump mobil-mobil itu?
Dijelaskan dalam kolom pertanyaan yang sering diajukan atau Frequently Ask Question di situs resmi Toyota-Astra Motor, ada potensi mekanisme dari baling-baling rotor pompa bahan bakar bisa berubah bentuk seiring waktu. Hal ini dapat menyebabkan pompa bahan bakar tidak dapat beroperasi, sehingga mesin menjadi kasar/tidak bisa berputar (mati) dalam kecepatan rendah. Dan pada situasi yang jarang terjadi mesin dapat mati saat berkendara pada kecepatan tinggi yang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
Lebih lanjut, ketika hal itu terjadi ada kemungkinan lampu engine akan menyala. Gejala lain yaitu putaran mesin menjadi kasar, mesin tidak dapat menyala dan/atau kendaraan mogok saat dikemudikan. Sebelum hal itu terjadi, Toyota menyarankan agar konsumen segera melakukan pemeriksaan ke bengkel resmi terdekat.
Komponen yang diganti dalam kampanye recall ini adalah fuel pump. Toyota menjanjikan recall mobil akibat fuel pump dibutuhkan waktu 2-4 jam tergantung model kendaraannya. Penggantian fuel pump ini gratis baik biaya jasa maupun penggantinya.
Kampanye recall akibat masalah fuel pump ini sudah diumumkan TAM sejak akhir Juli tahun lalu. Hingga saat ini, aktivitas recall sudah berjalan dan lebih dari 60% dari total kendaraan yang terlibat saat itu sudah dicek dan diperbaiki di bengkel resmi Toyota.
"Kami berterima kasih atas respon yang cepat dan aktif dari pelanggan selama ini, sehingga persentase kendaraan yang sudah diperbaiki cukup tinggi," sebut Henry.
Karena masalah fuel pump, Toyota me-recall total 286.090 unit di Indonesia. Toyota mengatakan, terus melakukan monitor di lapangan dan melakukan pengecekan apakah model-model lainnya juga mengalami hal serupa.
4. Fitur Canggih Wuling Almaz RS
Wuling Motors resmi memperkenalkan varian tertinggi, Wuling Almaz RS. Mobil berjenis medium SUV tak hanya mendapat sentuhan lebih sporty di area eksterior, namun juga dibekali berbagai fitur canggih yang tidak dimiliki kompetitor di kelasnya. Apa saja fitur-fiturnya?
Selain masih mempertahankan fitur perintah suara (voice command) dan Wuling Indonesian Command (WIND), Wuling Almaz RS kini juga mendapat paket teknologi Wuling Interconnected Smart Ecosystem (WISE). Teknologi ini sudah diperkenalkan sejak Januari 2021 lalu.
Dalam keterangan resminya, Wuling Motors mengatakan bahwa WISE merupakan ekosistem pintar, di mana pengguna dan kendaraannya bakal saling terhubung melalui koneksi internet, sehingga pengguna dapat melakukan berbagai kendali dari genggaman melalui teknologi Internet of Vehicle (IoV).
Tak hanya itu, WISE juga mencakup fitur Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang membantu pengendara dalam berbagai kondisi berkendara melalui berbagai fiturnya.
Berikut daftar 16 fitur canggih Wuling Almaz RS yang tergabung dalam paket teknologi IoV dan ADAS:
- Internet of Vehicle
1. Vehicle Positioning: Menampilkan lokasi terkini kendaraan Anda pada smartphone.
2. Vehicle Remote Control: Kendali jarak jauh melalui smartphone untuk memanaskan mesin sekaligus mendinginkan kabin, serta membuka-tutup jendela dan kunci pintu.
3. Geo-Fencing Security: Memasang 'pagar elektronik' dengan radius tertentu di sekitar kendaraan. Jika mobil keluar dari radius yang ditetapkan, notifikasi akan dikirimkan ke smartphone pengguna.
4. Bluetooth Key: Membuka dan menutup kunci kendaraan melalui koneksi Bluetooth dari smartphone.
5. Online Navigation, Online Music, dan Internet Messaging App: Pengendara dapat melihat navigasi, memutar lagu favorit, ataupun berkirim pesan melalui head unit. Fungsi ini juga didukung oleh perintah suara berbahasa Indonesia (WIND) sehingga konsentrasi selama berkendara dapat selalu terjaga.
Wuling Almaz RS Foto: Luthfi Anshori |
- Advanced Driver Assistance System (ADAS)
Kategori: Adaptive Cruise
6. Adaptive Cruise Control (ACC): Secara otomatis menyesuaikan kecepatan jelajah dengan kecepatan kendaraan di depannya sekaligus menjaga jarak aman. Fitur bekerja pada kecepatan 0-150 km/jam.
7. Bend Cruise Assistance (BCA): Mengurangi kecepatan secara otomatis ketika kendaraan memasuki tikungan. Fitur bekerja pada kecepatan 0-150 km/jam.
8. Traffic Jam Assistance (TJA)-Intelligent Cruise Assistance (ICA): Membantu menjaga jarak aman dalam kondisi lalu lintas padat maupun lancar. Fitur bekerja pada kecepatan 60-150 km/jam.
- Kategori: Lane Recognition
9. Lane Departure Warning (LDW): Memberikan peringatan ketika kendaraan keluar lajur tanpa dikehendaki. Fitur bekerja di kecepatan 60-180 km/jam.
10. Lane Keeping Assistance (LKA): Secara otomatis mengoreksi arah kemudi untuk kembali ke lajur yang aman. Fitur bekerja pada kecepatan 10-180 km/jam.
- Kategori: Safe Distance & Braking Assistance
11. Safe Distance Warning (SDW): Memberikan peringatan ketika kendaraan di depan berada di bawah jarak aman. Fitur bekerja pada kecepatan 65-150 km/jam.
12. Forward Collision Warning (FCW): Mendeteksi adanya potensi tabrakan depan dan memberikan ragam peringatan berupa suara, tampilan visual, atau rem sekejap yang disesuaikan dengan tingkat bahayanya. Fitur bekerja pada kecepatan 30-150 km/jam.
13. Automatic Emergency Braking (AEB): Jika pengemudi tidak merespon peringatan bahaya tabrakan yang terdeteksi, maka sistem akan secara otomatis melakukan pengereman darurat. Fitur bekerja pada kecepatan 7-150 km/jam.
14. Intelligent Hydraulic Braking Assistance (IHBA): Menyesuaikan besarnya gaya pengereman secara otomatis sesuai risiko bahaya jika gaya injak rem pengemudi tidak mencukupi. Fitur bekerja pada kecepatan 7-150 km/jam.
15. Collision Mitigation System (CMS): Jika tabrakan tetap terjadi akibat kecepatan terlalu tinggi atau kejadiannya terlalu mendadak, maka sistem ini akan memaksimalkan pengurangan kecepatan, sehingga mengurangi keparahan cedera atau kerusakan akibat tabrakan. Fitur bekerja pada kecepatan 7-150 km/jam.
Wuling Almaz RS Foto: Luthfi Anshori |
- Kategori: Automatic Light
16. Intelligent Head Beam Assistance (IHMA): Kendaraan secara otomatis akan menyesuaikan ketinggian cahaya lampu utama sesuai dengan kondisi pencahayaan lingkungan sekitar. Fitur bekerja di atas kecepatan 30 km/jam.
Harga Wuling Almaz RS belum diumumkan secara resmi. Wuling Motors baru akan mengumumkan harga resmi Wuling Almaz RS pada saat peluncuran bulan Maret 2021 ini.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini