Avanza-Xenia Di-recall, Cuma Perkara Impeller Fuel Pump Mengembang 26 Mikron!

Avanza-Xenia Di-recall, Cuma Perkara Impeller Fuel Pump Mengembang 26 Mikron!

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 18 Mar 2021 17:50 WIB
detikoto melakukan uji irit dari 6 mobil tipe MPV dari berbagai macam pabrikan di bridgestone sirkuit, Karawang. Ke enam mobil tersebut adalah Wuling Cortez, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Daihatsu Xenia, Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander. Grandyos Zafna/detikcom
Beberapa mobil di Indonesia di-recall karena masalah fuel pump. Ini penjelasannya. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Beberapa mobil di Indonesia harus di-recall karena masalah pada komponen fuel pump atau pompa bahan bakar. Yang terbaru, Toyota mengumumkan tambahan mobil yang di-recall, termasuk Toyota Avanza dan Rush. Begitu juga dengan Daihatsu yang me-recall Xenia, Terios, dan Sirion.

Untuk diketahui, Toyota Avanza dan Toyota Rush diproduksi di pabrik yang sama dengan Xenia dan Terios, yakni pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Mobil-mobil itu di-recall untuk penggantian fuel pump.

Di Indonesia, Toyota me-recall mobil-mobil seperti FJ Cruiser produksi tahun 2013-2014, Alphard tahun produksi 2017-2019, C-HR tahun produksi 2018-2019, Corolla tahun produksi 2018-2019, Camry tahun produksi 2019, Voxy tahun produksi 2018-2019, Kijang Innova tahun produksi 2017-2019, Fortuner tahun produksi 2017-2019, Hilux tahun produksi 2017-2019, Avanza tahun produksi 2017-2019, dan Rush tahun produksi 2017-2019. Totalnya sebanyak 286.090 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Daihatsu me-recall total 97.290 unit mobil. Rinciannya yaitu, 53.246 unit Great dan Grand New Xenia produksi Oktober 2017 sampai Juni 2019, 41.152 unit All New Daihatsu Terios produksi Desember 2017 sampai Juni 2019, dan 2.892 unit all new Sirion produksi Januari 2018 sampai September 2019.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, menjelaskan pangkal masalahnya. Menurutnya, pada semester pertama 2019, Daihatsu menerima 24 keluhan konsumen bahwa mesin mobilnya mati atau tersendat. Dari hasil investigasi, didapati bahwa kasus mesin mati atau tersendat itu disebabkan oleh impeller yang berada di dalam fuel pump mengembang melebihi standar.

ADVERTISEMENT

"Keluhannya, yang pertama customer ada yang mengalami mesin mati dan sulit untuk dihidupkan. Biasanya terdapat saat parkir, kondisi panas atau juga menunggu lampu merah. Jadi kecepatan rendah, dalam kondisi idle mesin mati dan sulit untuk dihidupkan, perlu nunggu 5-10 menit," kata Bambang dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (18/3/2021).

Ada juga beberapa keluhan berupa mesin tidak ada tenaga, RPM tidak stabil dan indikator check engine di dasbor menyala.

"Di dalam fuel pump itu ada motornya, dan di dalam motornya itu ada impeller. Nah impeller inilah yang bermasalah. Masalahnya seperti apa? Kalau tampak atas tidak ada perbedaan. Namun kalau dilihat dari samping, part yang oke itu dia lurus, kalau part yang NG (not good), itu dia sedikit mengembang dan akhirnya melengkung. Deviasinya hanya 26 mikron, jadi kecil sekali. Tapi itu lebih dari standar (toleransi) kita 19 mikron. Ini yang menyebabkan mesin mati dan sulit dinyalakan," jelas Bambang.

Hasil Investigasi Masalah Fuel Pump pada Mobil yang Di-recallHasil Investigasi Masalah Fuel Pump pada Mobil yang Di-recall Foto: Dok. Daihatsu

Menurut Bambang, perubahan 26 mikron pada impeller itu kecil sekali. Bahkan jika dilihat dengan mata telanjang, tak tampak perubahannya. Tapi, perubahan kecil itu bisa membuat mesin mobil mogok.

"Memang setiap part kan ada toleransi. Ketika dipakai, panas, misalnya dia mengembang itu kemudian ada maksimal toleransinya. Impeler itu sendiri toleransi maksimalnya 19 mikron, ini sangat kecil kalau kita omongin mikron, kalau dilihat pun itu nggak akan kelihatan. Ini di part yang kita investigasi itu sampai 26 micron. Jadi hanya selisih 7 micron. Namun 7 mikron itu dia yg bikin touching dengan cover. Presisi sekali, jadi kalai kita lihat nggak akan kelihatan perubahan dimensinya. Tapi karena komponen mobil itu memang sangat presisi jadi memang harus fix terhadap masing-masing dan hubungan komponen yang lain," jelas Bambang.

Kejadian ini sendiri diawali ketika pada Juni 2017 pemasok komponen fuel pump di mobil Daihatsu melakukan perubahan bahan baku impeller. Dengan proses produksi mobil yang sama dan sudah terbukti tidak ada masalah, perubahan bahan baku itu menyebabkan kepadatan impeller berubah.

"Sehingga ketika dipakai, kondisinya panas, impeller ini dapat mengembang, touching (menyentuh) dengan cover motor pump, akhirnya stuck dan tidak dapat mengalirkan bensin dari tangki bahan bakar ke ruang bakar," ungkap Bambang.

Namun, Bambang tidak menyebutkan perusahaan mana yang menjadi pemasok komponen fuel pump yang bermasalah ini. Dia bilang, kampanye recall ini merupakan bentuk tanggung jawab Daihatsu kepada konsumennya.




(rgr/din)

Hide Ads