Belum genap sebulan bekerja di perusahaan Elon Musk, mantan Insinyur Software Tesla Inc Alex Khatilov dipecat. Ia dituduh mencuri data saat baru tiga hari bekerja di Tesla.
Khatilov memulai pekerjaannya sebagai Senior Software Quality Assurance Engineer dengan Tesla pada 28 Desember. Ia diduga telah mulai mengunduh file dan memindahkannya ke Dropbox pribadinya tiga hari usai resmi bergabung.
Kasus ini tengah disidangkan di District Court for the Northern District of California, Khatilov dituduh mencuri lebih dari 6.000 skrip, atau file kode. Dokumen digital itu terkait program otomatisasi pada bisnis perusahaan milik Elon Musk tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Waduh, Tesla Model 3 Meledak saat Diparkir |
Khatilov mengaku terkejut dengan gugatan Tesla. Dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa setelah dia dipekerjakan pada 28 Desember, Tesla mengiriminya file yang berisi informasi untuk karyawan baru.
Ia mengatakan file tersebut ditransfer ke akun cloud Dropbox miliknya untuk digunakan di komputer pribadinya.
"Tidak ada yang memberi tahu saya bahwa penggunaan Dropbox dilarang," kata Khatilov.
"Saya tidak tahu mengapa mereka mengklaim itu informasi sensitif, saya tidak punya akses ke informasi sensitif apa pun," tambah dia.
Khatilov mengatakan sudah menunjukkan kepada Tesla informasi di Dropbox-nya, dan sudah menghapus data atas permintaan perusahaan. Selang beberapa jam kemudian Tesla menelepon lagi untuk memberitahunya bahwa dia dipecat.
Tapi kuasa hukum Tesla meminta pengadilan untuk menahan Alex Khatilov, dan mendesak tertuduh itu agar segera mengembalikan seluruh dokumen kemudian menghapus dari penyimpanan pribadinya.
Sebab perusahaan menuduh Khatilov berusaha menutupi tindakannya. Dia dilaporkan berbohong tentang hanya mentransfer dokumen pribadi ketika investigator menyelidikinya. Tak hanya itu, Khalitov sempat berdalih "lupa" saat penyelidik meminta akses ke ruang Dropbox-nya.
Tesla tidak mengatakan apakah yakin Khatilov telah berkoordinasi dengan orang lain. Sebab Khatilov bekerja dari jarak jauh karena pandemi virus Corona.
Perusahaan mobil listrik itu mengatakan belum bisa memastikan apakah Khatilov sebelumnya menyalin atau mengirim file ke tempat lain. Khatilov mengatakan dalam wawancara bahwa dia tidak mengirimkannya kepada siapa pun atau ke mana pun.
"Skrip itu sangat berharga bagi Tesla, dan akan menjadi pesaing," klaim perusahaan dalam gugatan tersebut.
"Akses ke skrip ini akan memungkinkan para insinyur di perusahaan lain untuk merekayasa ulang proses Tesla untuk menciptakan sistem serupa dalam waktu singkat dan dengan biaya yang sedikit," tambahnya lagi.
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?