Putra mantan ketua Nissan Motor, Carlos Ghosn melakukan transaksi cryptocurrency senilai USD 500 ribu atau sekitar Rp 7,2 miliar kepada salah satu dari dua pria yang membantunya melarikan diri dari Jepang. Jaksa Amerika Serikat mengajukan pernyataan ini ke tengah pengadilan kasus pelarian tersebut.
Pria yang mengurus pelarian Ghosn dari Jepang, Peter Taylor merupakan mantan pasukan darat khusus AS. Ia dan anaknya Michael Taylor diduga memiliki andil besar dan sindikat pelarian Ghosn yang harusnya ditahan di Jepang menjelang persidangannya.
Baca juga: Saham Anjlok, Nissan Dicela Carlos Ghosn |
Transaksi yang telah dilakukan melalui mata uang digital anak Ghosn, Anthony Ghosn berkisar lebih dari USD 862.500. Ghosn sendiri telah melakukan pengiriman uang ke perusahaan milik Taylor pada Oktober 2019 atau dua bulan sebelum ia melarikan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa telah menerima catatan baru itu ketika Taylor sedang berupaya secara hukum bebas dari tahanannya. Ayah dan anak ini telah ditahan sejak bulan Mei lalu atas permintaan Jepang yang sedang berusaha untuk mengekstradisi mereka.
Penuntut AS menegaskan bahwa uang itu bisa digunakan oleh kedua orang itu untuk kabur ditambah dengan kemampuan Taylor dalam menyelinap. Taylor pun juga dijamin keamanannya jika apa yang dikatakan Ghosn dalam sebuah wawancara. Ghosn sempat mengatakan bahwa ia akan membantu semua orang yang mendukungnya.
Terkait masalah ini pengacara Taylor dan juru bicara Ghosn enggan memberikan komentar.
Diberitakan sebelumnya, Ghosn melarikan diri ke Libanon, rumah masa kecilnya, setelah didakwa melakukan penyalahgunaan uang perusahaan dan memanipulasi laporan pendapatannya selama menjabat sebagai bos Nissan. Ia menyangkal semua dakwaan tersebut.
(rip/lua)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!