Saham Anjlok, Nissan Dicela Carlos Ghosn

Saham Anjlok, Nissan Dicela Carlos Ghosn

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 20 Jul 2020 18:24 WIB
Bos Nissan ditangkap karena berbagai penyalahgunaan jabatan
Carlos Ghosn kritik buruknya kinerja Nissan di masa pandemi ini. Foto: Luthfy S
Jakarta -

Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn mengkritik perusahaan mobil yang pernah ia selamatkan itu. Dalam sebuah wawancara, Ghosn menyebut Nissan dan Renault tak memiliki pemimpin yang baik dan performa bisnis Nissan dan Renault menyedihkan di masa pandemi virus Corona ini.

"Ada masalah kepercayaan pasar dalam aliansi. Secara pribadi saya melihat hasil yang menyedihkan dari Nissan dan Renault. Tidak ada lagi kolaborasi manajemen yang nyata antara Renault dan Nissan selain jarak yang merenggang," katanya kepada surat kabar Le Parisien.

Ghosn membandingkan penurunan harga saham dari November 2018 hingga Juni 2020 dengan pesaing General Motors Co dan Toyota Motor Corp. Dua perusahaan terakhir mengalami penurunan 12% dan 15% sedangkan Nissan turun 55% dan Renault turun 70%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua pabrikan ini menghadapi krisis COVID-19 yang sama, tetapi Renault dan Nissan terkena dampak yang lebih dari yang lain" ujarnya.

Ghosn meninggalkan Jepang ke Libanon pada bulan Desember ketika ia menunggu persidangan atas tuduhan yang dilayangkan padanya. Ghosn diperiksa di Libanon pada Januari. Dia mengatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan proses peradilan Lebanon, tetapi tidak jelas kerja sama apa yang akan terjadi antara Tokyo dan Beirut.

ADVERTISEMENT

Jaksa penuntut Prancis juga meningkatkan penyelidikan mereka atas dugaan penyelewengan dana oleh Ghosn di Renault dan memanggilnya di Prancis pada 13 Juli, tetapi ia tidak hadir.

"Ada kendala teknis. Paspor saya ada di tangan jaksa agung di Lebanon, karena Jepang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk saya," tanggap Ghosn.

"Saya juga ingin memastikan bahwa keamanan saya terjamin dan bahwa saya dijamin kebebasan bergerak," tambahnya.

Ghosn, yang juga ketua Mitsubishi Motors Corp, ditangkap di Jepang pada akhir 2018 dengan tuduhan manipulasi laporan keuangan. Ia juga dituduh menggunakan uang perusahaan untuk kebutuhan pribbadinya.




(rip/lth)

Hide Ads