Di media sosial viral gerombolan pesepeda melaju di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari. Padahal, JLNT Antasari tak didesain untuk dilewati kendaraan roda dua, termasuk sepeda, apalagi sampai bergerombol menutupi badan jalan.
Unggahan Anggara Gilang Dwiputra di Facebook menyatakan, dia saat itu melintas di JLNT Antasari pada Sabtu. Dengan asumsi tidak ada CFD (Car Free Day) di ruas jalan tersebut, keselamatan pesepeda dinilai terancam karena banyak kendaraan bermotor terutama roda empat yang melintas.
Anggara mengaku tak terlalu mempermasalahkan seandainya pesepeda yang melintas hanya 1-2 orang. Namun ia merasa terganggu karena yang melintas adalah rombongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mereka tidak rombongan, mungkin tidak terlalu terganggu. Namun, dikarenakan mereka rombongan, jadinya menghambat mobil yang lewat," ujarnya seperti dikutip detikHealth.
Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Senior Instructor di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan pesepeda yang bergerombol apalagi melintas di JLNT Antasari mengancam keselamatan dirinya sendiri. Ada potensi bahaya ketika pesepeda itu bergerombol sampai menutupi badan jalan.
"Menggunakan jalan itu kan etikanya berbagi dan kebersamaan, kalau bersepeda bergerombol artinya mem-block lajur sehingga mengganggu yang lain. Selain itu mereka sudah menempatkan dirinya pada kondisi bahaya," ujar Sony kepada detikcom, Selasa (12/8/2020).
Ada dua potensi bahaya ketika bersepeda dengan cara bergerombol sampai menutup badan jalan. Yang pertama, pesepeda itu berpotensi tidak saling jaga jarak sehingga rentan bersenggolan dan bisa jatuh bersamaan.
"Kedua, bersinggungan atau kena angin dari kendaraan roda empat di jalan raya, sepeda gampang oleng dan jatuh," sebut Sony.
Sony juga menyoroti bahaya bersepeda di jalan layang non-tol. Sebab, JLNT tersebut memang tidak disarankan untuk dilewati kendaraan roda dua.
"Banyak bahayanya di jalan layang tersebut, seperti crosswind (angin dari samping), turbulensi, kendaraan roda empat yang melintas dan tidak adanya jalur sepeda. Sehingga roda dua rentan kehilangan keseimbangan," ujar Sony.
(rgr/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah