"Kita ambil contoh seperti ini, biasanya para pengguna kendaraan menggunakan bahan bakar yang berasal dari Pertamina, sewaktu-waktu pengguna menggunakan bahan bakar Shell. Menurut saya ini belum tentu bisa menghasilkan tenaga secara maksimal, bahkan bisa menimbulkan kerusakan," kata Sutrisno, Instruktur dari Auto2000 di Jl. Jagakarsa Raya, yang ditemui detikoto, Rabu (19/1/2011).
Menurut Sutrisno kedua jenis BBM yang berbeda produsen itu pasti memiliki bahan kandungan atau aditif yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi ini akan berbeda dengan pencampuran bahan bakar Premium dengan mencampur bahan bakar Pertamax. Para mekanik yang kami temui pun pada dasarnya menuturkan tidak masalah jika dua jenis BBM ini dicampur-campur.
"Kalau mencampur bahan bakar beroktan 88 dengan beroktan 92, selama ini belum ada keluhan. Karena pada dasarnya sifat bahan bakar itu sama, hanya berbeda kandungannya di saat pembakarannya saja. Tetapi kalau ini dilakukan secara jangka panjang, lama kelamaan pasti akan dampak tidak baik juga menurut saya," kata Abdul Rahman(29), Service Advisor Asco Daihatsu, Jl. Raya Pasar Minggu no. 8 Jaksel.
Untuk para pengendara yang ingin beralih dari Premium ke Pertamax sebaiknya melakukan pengurasan tangki terlebih dulu sebelum mengisi Pertamax.
"Ini dimaksudkan agar kotoran yang berada didalam tangki bisa keluar. Tetapi kalau memang keadaan mendadak tidak apa, asalkan isi di dalam tangki tersebut tidak terlalu banyak," tambah Abdul Rahman.
"Memang selama pengalaman saya, saya belum pernah mendapat keluhan akibat pencampuran bahan bakar premium dan pertamax. Tetapi ini untuk mobil yang memang dianjurkan menggunakan Premium sejak awal, asalkan bahan bakar Premiumnya tidak mengandung timbal," ujar Untung Kepala Mekanik bengkel Biro Motor di Jalan Warung Buncit Raya no. 11CD.
Kepala Mekanik Zidan Motor, Dadi juga mengatakan hal yang sama. "Mencampur bahan bakar sih tidak masalah. Tapi ini bisa menjadi masalah di POM bensinnya, karena nanti pasti dimarahi," katanya.
"Memang kalau mencampur bahan bakar untuk mesin yang menggunakan Premium maka akselerasinya menambah sedikit. Tetapi pastinya akan lebih bagus apabila hanya menggunakan Pertamax saja, tanpa harus mencampur. Karena bahan bakar ini memiliki oktan yang tinggi," ujarnya.
"Apabila kita mencampur Premium sebanyak 50 persen dan Pertamax 50 persen, menurut saya tidak masalah. Mesin akan baik-baik saja, asalkan Premiumnya jangan bertimbal ya," pesan Agus (28) mekanik dari Bengkel Technik di Warung Buncit.
(lth/ddn)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Harga Mobil di Indonesia Terkesan Mahal, Padahal...