Cuaca panas beberapa hari terakhir membuat aktivitas masyarakat sedikit terganggu, terutama bagi mereka yang sehari-hari mengendarai sepeda motor di jalan raya. Padahal, cuaca panas tersebut bisa mengganggu konsentrasi pengendara.
Jusri Pulubuhu selaku Founder dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, hawa panas dari matahari secara langsung bisa mengganggu tubuh manusia, salah satunya hilangnya konsentrasi. Jika sudah sulit fokus, maka hal ini berisiko menimbulkan kecelakaan.
Baca juga: Tips Menghindari Begal Buat Ladies Biker |
"Secara psikis hawa panas dari matahari ini bisa mengganggu konsentrasi pengendara, hal ini dapat mempengaruhi psikis serta mental pengendara di jalan," kata Jusri saat dihubungi detikcom, Jumat (13/5/2022)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, suhu panas yang langsung diterima oleh tubuh manusia dapat mempengaruhi psikis karena bisa menimbulkan rasa cemas, kesulitan konsentrasi, bahkan bisa mempengaruhi emosi pengendara saat di jalan," jelasnya.
Lebih lanjut, Jusri mengatakan jika hawa panas berlebih yang diterima tubuh di siang hari dapat membuat pengendara mengalami dehidrasi. Apabila sudah dehidrasi, hal ini juga berpengaruh pada tingkat konsentrasi berkendara yang memicu timbulnya risiko kecelakaan lalu lintas.
![]() |
"Soalnya tubuh bisa dehidrasi dan badan manusia bisa drop, hal ini berpengaruh pada tingkat konsentrasi yang akan menurun, kemampuan motorik juga akan turun. Ketika semua elemen persyaratan keselamatan berkendara di jalan turun, maka margin keselamatan juga ikut turun," papar Jusri.
"Memang paling khawatir adalah cuaca panas membuat pengendara dehidrasi, maka disarankan pengendara motor harus membawa air mineral selama perjalanan," pungkasnya.
Jusri menambahkan, bagi pengendara motor yang sudah berusia 40-50 tahun ke atas disarankan untuk berhenti sejenak ketika berkendara di kondisi cuaca panas. Gunakan waktu istirahat tersebut untuk mendinginkan badan dan minum air mineral, sehingga tubuh kembali segar.
"Usahakan berkendara dengan nyaman, sebab hal itu mampu menghemat tenaga, kalau pengendara yang sudah berumur, katakanlah di atas 40 sampai 50 tahun, usahakan untuk berhenti sejenak saat berkendara. Sebab tubuh memiliki daya tahan yang terbatas, jika terlalu dipaksakan maka berbahaya," tutur Jusri.
(lth/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah