Pembeli Mobil Listrik di Indonesia Bukan Cuma Mikirin Harga

Pembeli Mobil Listrik di Indonesia Bukan Cuma Mikirin Harga

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 19 Agu 2025 17:08 WIB
BYD Atto 1
BYD tawarkan mobil listrik murah di Indonesia Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

Harga bukan satu-satunya pertimbangan utama konsumen Indonesia ketika beralih ke mobil listrik. Berdasarkan riset "Potensi dan Tantangan Mobil Listrik di Indonesia dari Persepsi Pengguna" yang dilakukan Praxis, agensi public relation dan public affair, konsumen Indonesia tidak ingin hanya tergiur oleh harga murah, tapi kemudian kesulitan dalam pemakaian sehari-hari.

"Survei ini secara komprehensif memotret perilaku, preferensi, dan aspirasi dari 1.200 pengguna mobil listrik di 12 kota besar di Indonesia, memberikan peta jalan yang jelas bagi para pemangku kepentingan industri," jelas President Director Praxis, Adwi Yudiansyah dikutip dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei ini menghasilkan beberapa temuan menarik:

  • Daya tahan baterai (35,17%) menjadi faktor lebih penting bagi pengguna mobil listrik, mengungguli harga beli (21,33%) dan reputasi merek (18,5%)
  • Saat dihadapkan pada pilihan promosi, mayoritas responden (52%) menyatakan garansi baterai sebagai penawaran yang paling memengaruhi keputusan pembelian mereka, diikuti dengan diskon harga beli (30%) dan bundling wall charger (10%)
  • Hampir separuh responden (46%) menempatkan ketersediaan infrastruktur sebagai prioritas kebijakan utama, yang mencakup perluasan akses Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan jaminan ketersediaan bengkel resmi yang mumpuni
  • 79% pengguna menilai pengalaman berkendara mobil listrik lebih baik dibandingkan mobil konvensional, 78% pengguna juga merasa rata-rata durasi pengisian daya selama 6 jam terlalu lama. Angka ini sangat jauh dari durasi ideal yang mereka harapkan, yaitu 1-2 jam atau kurang
  • Selain itu, media sosial (51%) terbukti menjadi platform paling efektif sebagai sumber informasi bagi pengguna mobil listrik dibandingkan pameran otomotif (22%).

ADVERTISEMENT

Head of Research Praxis Garda Maharsi mengatakan pasar mobil listrik di Indonesia semakin dewasa. Bukan soal harga murah lagi.

"Temuan ini menunjukkan bahwa pengguna mobil listrik di Indonesia telah bergerak melampaui 'demam harga murah', namun juga memprioritaskan faktor penggunaan hingga kebijakan untuk jangka panjang. Ini menjadi tanda pasar yang semakin dewasa. Harapan kami, data ini dapat menjadi jembatan yang menghubungkan ekspektasi pengguna dengan strategi yang akan diterapkan oleh produsen, pemerintah, dan penyedia infrastruktur, sehingga akselerasi adopsi mobil listrik berjalan lebih efektif dan tepat sasaran," kata dia.

Pabrikan mobil listrik di Indonesia pun kini tak hanya fokus pada harga, tetapi juga menawarkan paket lengkap: garansi panjang, aplikasi khusus untuk pemantauan baterai, hingga jaringan bengkel resmi yang siap melayani pengguna.




(riar/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads