Memasuki bulan Ramadan ada kebiasaan baru yang harus diterapkan pengendara terlebih saat berkendara, karena berkendara saat berpuasa jauh berbeda dibandingkan dengan cara berkendara pada hari biasa.
Seperti yang disampaikan Manager Safety Riding Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky pada Virtual Zoom Forwot bersama AHM, Selasa (13/4/2021).
"Pada bulan puasa ada 7 poin yang bisa dilakukan agar bisa berkendara lebih aman. Karena ada kebiasaan-kebiasaan yang berbeda dibandingkan dengan hari biasanya," ujar Johanes Lucky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johanes Lucky pun membeberkan 7 poin agar bisa berkendara secara prima dan aman meski dalam keadaan berpuasa. Berikut penjelasannya.
1. Rencanakan Perjalanan
Kita harus merencanakan perjalanan, karena ada perbedaan lalu lintas, pulang kerja akan lebih padat di jalanan banyak orang ingin lebih cepat sampai rumah. Selain itu saat ini ada banyak warung-warung dadakan, jika bertemu situasi demikian bisa mencari rute lain untuk menghindari atau memilih jalan alternatif lain.
Begitu juga di saat puasa seperti saat ini bisa jadi ada perubahan arus, itu juga membuat kita sebagai pengendara harus merencanakan jalur lain. Agar selamat sampai tujuan dan bisa tetap beribadah.
Kita tidak bisa mengubah situasi dengan banyak orang berjualan di pinggir jalan dan lain-lain, tapi kita yang bisa mengubah cara kita dengan beradaptasi untuk tidak mengganggu tujuan perjalanan kita.
2. Cukup Istirahat
Pada bulan Ramadan saat ini banyak dari kita mengalami perubahan jam tidur. Untuk itu kita harus mengatur ulang jam tidur kita, agar jam tidur kita tetap terpenuhi.
Kalau berkendara disarankan 1-2 jam harus beristirahat tapi kalau memang sudah lelah harus segera beristirahat. Konsentrasi harus tetap terjaga itu harus cukup istirahat, begitu juga untuk bisa mengambil keputusan itu bisa terwujud dengan cukup istirahat. Disarankan pada bulan Ramadan pengendara tetap harus menjaga tidur 7-8 jam.
3. Mengatur Asupan
Asupan Ini harus diatur agar kebutuhan energi kita tercukupi. Pengendara disarankan untuk tetap mengkonsumsi buah sayuran dan air putih harus diatur dengan baik saat sahur atau terus makan dengan protein tinggi.
4. Pemanasan
Pemanasan itu penting harus dilakukan sebelum berkendara. Terlebih dengan adanya perubahan jam tidur dan jam makan, pemanasan jauh lebih penting. Karena dengan pemanasan bisa meningkatkan respon kita saat berkendara, kita bisa lebih siap. Sehingga tubuh kita jadi lebih siap diajak berkendara.
5. Fokus Berkendara
Energi kita saat berpuasa terbatas, ketika kita berkendara kita butuh energi meski demikian konsentrasi harus tetap terjaga.
6. Berpikir Positif
Selain fisik yang kita jaga, berpikir positif ini juga harus diterapkan untuk menjaga kondisi non fisik kita seperti emosi. Ketika tidak fit emosi jadi tidak stabil, untuk itu kita harus berpikir positif. Disaat kita sudah berpikir positif, kita juga harus lebih menghargai pengendara lain, lebih mengalah pengendara lain, kita sarankan untuk enjoy proses berkendara kita.
7. Prediksi bahaya
Kita minta ini terus dilakukan, ini bisa melihat potensi bahaya perubahan yang ada di jalan. Sebut saja seperti ada pengendara tiba-tiba menepi atau juga ada pedagang di tepi jalan, kita bisa antisipasi dengan memberikan jarak, bisa mengurangi kecepatan, dan tingkatkan kewaspadaan kita harus ditingkatkan karena bisa jadi potensi bahaya bisa muncul.
"Selain itu perlengkapan berkendara, pengecekan kendaraan, dan masa pandemi yang belum berakhir dengan menerapkan protokol kesehatan juga harus terus dilakukan," tutup Johanes.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?