Hati-hati Dehidrasi, Perhatikan Ini Jika Naik Motor saat Puasa

Hati-hati Dehidrasi, Perhatikan Ini Jika Naik Motor saat Puasa

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 13 Apr 2021 09:58 WIB
Pengendara melintas di Ruas jalan Jakarta, Rabu (20/1/2021). DKI Jakarta keluar dari daftar 10 kota termacet dunia.
Naik motor saat puasa, perhatikan ini. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Dehidrasi menjadi kondisi yang bisa saja dialami seseorang ketika sedang berpuasa. Pengendara sepeda motor yang beraktivitas pada siang hari saat cuaca sedang panas pun bisa saja mengalami dehidrasi. Kondisi ini bisa membuat pengendara memiliki risiko kecelakaan.

Menurut Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Sumana, saat berpuasa pasti membuat berkendara lebih berat. Kurangnya asupan energi membuat fokus pengendara menurun dan reaksi melambat.

"Untuk itu hindari mengemudi apabila tidak diperlukan, cari waktu yang lebih ideal misalnya pagi dan menjelang sore," kata Sony kepada detikcom, Selasa (13/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia, saat cuaca terik paparan matahari membuat pengendara yang berpuasa mengalami dehidrasi. Untuk itu, Sony menyarankan agar aktivitas berkendara dikurangi.

"Harus dibatasi durasi berkendaranya dan perlu istirahat secara berkala," katanya.

ADVERTISEMENT

Tak cuma itu, jika ingin berkendara saat berpuasa, pastikan cukup istirahat dan pastikan pula kondisi badan sedang fit.

"Kemudian kontrol kecepatan motor untuk menjaga fokus dan reaksi dalam mengantisipasi. Juga jaga mood agar tidak cepat lelah," saran Sony.

Tips lain jika ingin berkendara sepeda motor saat berpuasa adalah memastikan tetap menggunakan perangkat keselamatan berkendara. Sony menyarankan, pengendara sepeda motor bisa memakai helm dengan sun visor atau kaca yang agak gelap.

"Helm yang ber-sunvisor untuk membantu visibilitas mata agar dapat membantu konsentrasi maksimal," ucapnya.

Sementara itu, saat puasa pengendara juga diminta untuk tetap mengontrol emosinya. Sony menekankan agar pengendara tetap berbagi dan toleransi di jalan.

"Di jalan raya ini kan tingkat ego serta kepentingan masing-masing pengendara berbeda-beda, jadi lebih baik memberi ruang daripada berkonflik," katanya.




(rgr/din)

Hide Ads