Ada beberapa pelajaran penting dari kasus kecelakaan itu. Andry Berlianto, Instruktur safety riding di Rifat Drive Labs, mengatakan pengendara harus 100 persen konsentrasi terhadap situasi jalan (depan, belakang, kanan, kiri, atas, bawah).
"Perhatikan rambu-rambu serta marka jalan, pada kasus ini tampak rambu peringatan (warna kuning) yaitu panah berbelok ke kanan, tapi justru kendaraan menaikkan kecepatan," kata Andry yang juga punya pengalaman jelajah Nusantara dari Sumatera, Kalimatan, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores hingga Timor itu kepada detikOto, Senin (22/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelajari kontur jalan sebelum melakukan perjalanan, tipikal jenis jalan seperti apa saat kita hendak melintas, bisa dilakukan survei online sebelum berangkat," sebut Andry.
Perhatikan juga kondisi jalan yang berpengaruh pada traksi kendaraan. Apakah itu jalan aspal, berbatu, jalan basah, atau jalan berlumpur.
"Jangan tergesa-gesa. Dalam kaitannya dengan turing adalah coba nikmati perjalanan dan bukan menyikapi jalan umum sebagai trek balap yang menyenangkan. Gunakan apparel dengan maksimal untuk mengurangi efek cedera saat terjadi kecelakaan. Tenang, tidak panik saat ada momen menuju kecelakaan dengan bertindak seaman mungkin dan memperhitungkan aspek keselamatan 100%," pungkas Andry. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?