Selama masa PPKM hingga 9 Agustus besok, mobil jarang dipakai mengingat masyarakat banyak yang menerapkan work from home (WFH). Namun bukan berarti mobil yang terparkir di garasi tidak butuh perawatan. Kamu harus tahu pertanda mobil butuh perawatan di masa PPKM meski lebih banyak terparkir.
DFSK memberikan tips penananganan mobil selama masa PPKM. Melakukan pengecekan secara rutin terhadap mobil bisa meminimalisir risiko kondisi kendaraan rusak karena tidak digunakan, dan bahkan bisa tetap menjaga mobil dalam kondisi yang optimal untuk digunakan setiap saat.
Setidaknya, menurut DFSK, ada lima komponen yang bisa dicek secara mandiri di rumah. Kelima komponen itu memiliki pertanda masing-masing jika perlu perbaikan atau perawatan. Apa saja? Berikut ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Simak 5 Penyebab Ban Sering Kempis Sendiri |
1. Oli
Oli mesin harus diganti secara rutin. Apabila diabaikan, maka bisa saja oli sudah lama kondisi tidak baik, sudah mengental, dan bahkan bisa merusak komponen mesin.
Cara mengetahui pertanda oli mobil kamu harus diganti adalah dengan mengecek odometer. Beberapa pabrikan menyarankan penggantian oli setiap 10.000 km, atau ada yang kurang dari itu.
Selain melihat odometer, kamu juga bisa melihat volume oli mesin melalui dipstick yang berada di area mesin dan ditandai dengan gagang yang berwarna kuning. Apabila volume oli mesin berada di bawah batas minimum, berarti oli harus ditambahkan.
2. Aki dan Lampu
Aki sebagai sumber kelistrikan mobil harus dirawat juga. Jika dilupakan, komponen ini bisa bermasalah dan membuat kelistrikan di kendaraan tidak berfungsi dengan baik.
Cara melihat kondisi aki, bisa melihat dengan tanggal pembeliannya melalui label yang ditempel. Umumnya, untuk mobil-mobil yang rutin digunakan, aki memiliki umur 1-2 tahun pemakaian.
Selain itu, apabila menggunakan tipe aki basa, bisa mengecek kondisi cairan aki. Apabila terlihat kurang maka bisa menambahkan cairan aki. Sementara pada aki kering, ada indikator warna yakni biru tandanya masih oke, putih butuh tambahan setrum, dan merah wajib ganti.
Setelah kondisi aki dinyatakan sudah optimal, maka pemilik kendaraan bisa melakukan pengecekan lampu-lampu dengan cara menghidupkannya. Pemilik kendaraan bisa menghidupkan lampu depan, lampu belakang, lampu kabin, hazard, hingga sein. Pastikan semua berfungsi dengan baik, dan apabila ada yang tidak berfungsi bisa dicek penyebabnya.
3. Ban
Ban juga perlu diperhatikan. Untuk mengecek pertanda ban yang sudah harus diganti adalah dengan melihat ondisi ketebalan ban melalui TWI (tread wear indicator) atau indikator keausan ban. Apabila sudah tipis, maka lekas diganti dengan ban baru agar traksi ban dengan aspal kembali maksimal.
Jangan lupakan juga mengecek tekanan angin di dalam ban kendaraan. Tekanan ideal sebuah ban sudah ditetapkan oleh pabrik DFSK, dan dicantumkan di label yang tertempel di pilar pintu pengemudi.
4. Cairan di Mobil
Selain oli mesin, ada sejumlah cairan di dalam kendaraan yang harus diperiksa oleh pemilik kendaraan. Cairan yang bisa dicek adalah cairan radiator, minyak rem, dan washer atau cairan pembersih kaca depan kendaraan.
Cairan radiator berfungsi sebagai pendingin agar temperatur mesin stabil. Pengecekan cairan radiator bisa dilakukan melalui tabung resevoir. Apabila cairan berada di bawah batas minimal, maka bisa ditambah dengan cairan radiator. Hindari menggunakan air mineral karena bisa menyebabkan korosi di radiator dalam jangka waktu yang lama.
Kemudian perhatikan minyak rem karena penting untuk menjaga keselamatan berkendara, dan pemilik kendaraan bisa mengeceknya di tabung minyak rem. Sedangkan cairan washer berfungsi untuk membantu wiper membersihkan kaca depan supaya memberikan visibilitas pengemudi yang baik. Pengemudi bisa menambahkan cairan washer atau air yang sedikit dicampur dengan sabun cair di tabung reservoir washer yang ada di ruang mesin.
5. Body
Terakhir, pengemudi bisa mengecek kondisi body kendaraan. Apabila kendaraan dalam kondisi kotor dan banyak kotoran yang menempel, bisa segera dicuci agar bersih. Body yang kotor apabila didiamkan begitu saja bisa membuat korosi dan akhirnya menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
(rgr/lua)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?