Biar Nggak Dibobol Maling, Sensitivitas Alarm Mobil Bisa Diatur

Biar Nggak Dibobol Maling, Sensitivitas Alarm Mobil Bisa Diatur

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 23 Jul 2020 15:26 WIB
Mobil pengusaha dibobol di Kemang Selatan
Foto: Mobil Toyota Fortuner milik pengusaha yang dibobol di Kemang Selatan (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Mobil Toyota Fortuner Zen Zanuar dibobol maling. Kaca mobil bagian kanan depan dipecah, beberapa barang dan dokumen berharga raib.

Alarm mobil kemungkinan tidak berbunyi karena getaran yang ditimbulkan saat kaca pecah tidak memantik sensor alarm. Menurut Nurkholis, National Technical Leader PT Toyota Astra Motor, sebenarnya sensitivitas alarm bisa diatur.

"(Sensitivitas alarm) bisa maksimum, cuma ada kelemahannya juga, getaran sedikit akan ke-detect. Semakin kecil sensitivitas di-setting kan semakin nunggu besar getarannya. Nah kalau semakin tinggi sensitivitasnya, getaran kecil aja udah ke-detect," kata Nurkholis kepada detikcom, Kamis (23/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya, modus pembobolan mobil dengan cara pecah kaca cukup menjadi perdebatan. Karena, banyak juga pelaku pencurian yang melakukan aksinya dengan memanfaatkan benda tajam sehingga tak menimbulkan getaran dan alarm tidak berbunyi.

"Saya sendiri belum pernah coba kalau disensitvitas paling tinggi dengan benda tajam itu ke-detect atau nggak. Tapi logikanya semakin tajam benda yang buat mecahin kaca itu getaran yang ditimbulkan semakin dikit," ujar Nurkholis.

ADVERTISEMENT

Pencuri saat ini semakin pintar. Bahkan menurut Service Manager Auto2000 Cilandak, Suparna, pencuri dengan jam terbang tinggi bisa menjinakkan fungsi alarm dan sensor getaran.

"Karena cara pemecahan kaca kadang-kadang dilakukan oleh pencuri, dengan cara yang sangat silent alias nggak menimbulkan getaran yang berarti, sehingga shock sensor belum bisa mendeteksi itu sebagai getaran yang mesti ditindaklanjuti dengan bunyi warning alarm," katanya.

Untuk itu, pemilik mobil harus waspada agar tak menjadi korban pembobolan dengan modus pecah kaca. Head Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, mengatakan agar tak menjadi korban pembobolan adalah jangan sampai menaruh barang berharga di dalam mobil.

"Tipsnya ya jangan taruh barang berharga di mobil lah. Karena susah juga untuk kita prediksi kan, maling juga mungkin bisa lebih pintar kali," ujar Didi.




(rgr/din)

Hide Ads