Kejahatan Modus Pecah Kaca Mobil Terulang, Ingat Lagi Tips Pencegahannya

Kejahatan Modus Pecah Kaca Mobil Terulang, Ingat Lagi Tips Pencegahannya

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 23 Jul 2020 09:38 WIB
Mobil pengusaha dibobol di Kemang Selatan
Mobil Toyota Fortuner milik pengusaha yang dibobol di Kemang Selatan (Foto: Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Tindak kriminal dengan modus pecah kaca mobil kembali terulang. Pada bulan Mei lalu insiden ini menimpa dr Tirta, yang mobil BMW E60 miliknya dibobol kaca bagian belakangnya. Kini modus serupa terjadi pada Toyota Fortuner milik Zen Zanuar, yang kaca depannya dibobol maling di Jakarta Selatan, Rabu (22/7) kemarin.

Agar peristiwa serupa tidak terjadi pada detikers, ingat-ingat selalu tips mencegah modus kejahatan ini. Dilansir dari laman NTMC Polri, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya memberikan tips agar kasus pencurian bermodus pecah kaca mobil tak terulang. Disarankan, masyarakat tidak menutup kaca secara penuh saat parkir.

"Tipsnya, kalau parkir pada siang hari kaca mobil harus dibuka paling tidak 1 sentimeter, agar ada sirkulasi udara. Kalau ada sirkulasi udara, para pelaku tidak bisa memecahkan kaca dengan pecahan busi," kata salah satu pejabat polisi di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, cara pencuri yang paling umum adalah menggunakan serbuk busi dan mobil. Memecahkan kaca dengan benda keras seperti linggis atau kampak semakin jarang dilakukan karena kerap mengeluarkan bunyi keras.

"Kini, pelaku kerap menggunakan pecahan busi motor yang kemudian diberikan air liur agar pecahan busi tersebut dalam kondisi dingin. Sehingga saat dilemparkan dan terkena kaca kendaraan yang panas dan bertekanan tinggi, kaca langsung retak. Kaca yang retak akan dengan mudah didorong tangan pelaku, setelah terbuka pelaku pun memboyong barang berharga yang ditinggal pelaku didalam mobil," tulis laman NTMC Polri.

ADVERTISEMENT

Ditambahkan praktisi Safety/Defensive Driving, Andry Berlianto, pengendara mobil juga wajib memperhatikan kondisi sekitar sebelum memutuskan memarkirkan kendarannya. Intinya parkirlah kendaraan dengan kondisi yang mudah terlihat atau diawasi oleh pemilik.

"Jika parkir dalam waktu lama pastikan lingkungan kondusif baik dari sisi penerangan maupun keramaian. Paling aman parkir di lahan resmi dengan pengawasan, contohnya area parkir berbayar. Dan jika lingkungan cukup rawan atau tidak dikenal coba titipkan kendaraan ke seseorang dan coba parkir tidak dalam waktu lama," kata Andry kepada detikOto, belum lama ini.

Andry juga menyarankan agar tidak meninggalkan barang-barang berharga dalam mobil yang terparkir. "Tidak ceroboh dengan meninggalkan barang-barang berharga yang mudah terlihat dari luar dan memancing kejahatan, bawa serta saja jika memungkinkan," katanya lagi.

Diberitakan detikcom sebelumnya, mobil pengusaha dibobol di kawasan Kemang Selatan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Mobil Toyota Fortuner itu dibobol dan tas Gucci berisi cek Rp 43 miliar dan barang berharga lainnya, raib digondol para pelaku kejahatan.

Aksi pencurian modus pecah kaca itu terjadi di Jl Kemang Selatan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (23/7) sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, mobil milik Zen Zanuar itu parkir di depan sebuah toko karpet.

Dalam rekaman CCTV itu, terlihat Zen Zanuar dan Habib Afif turun dari mobil. Belum satu menit berselang, dua pelaku menggunakan motor datang ke tempat parkir.

Salah satu pelaku turun dan pelaku lainnya menunggu di mobil. Pelaku yang turun langsung mendekati mobil Zen Zanuar dan memecahkan kaca mobil sebelah kanan bagian depan. Pelaku tersebut langsung mengambil tas di jok dan melarikan diri. Aksinya ini dilakukan dalam waktu singkat.




(lua/din)

Hide Ads