Kira-kira kenapa ya? Mengutip laman resmi Daihatsu Indonesia, hal itu terjadi karena otak salah memberi respons.
Dalam kondisi seperti itu, analoginya, otak seperti orang tua yang mudah cemas saat bayinya sedang belajar merangkak. Cemas bayinya akan jatuh dan terluka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kenali Tanda Engine Mounting Mobil Rusak |
Sehingga dengan kata lain, membaca bukan hal yang bermanfaat dan menyenangkan lagi. Sebab, otak akan menganggap hal tersebut berbanding terbalik yakni diyakini sebagai ancaman.
Salahnya respons otak terhadap kegiatan membaca di dalam mobil adalah karena otak tertipu atau tidak siap dengan pristiwa yang saling bertabrakan. Otak akan merespon bahwa, bila berjalan maka tubuh akan bergerak dan berpindah dalam waktu yang sama.
Sedangkan ketika membaca buku, tubuh tidak bergerak. Maka saat membaca buku saat mobil sedang bergerak, akan ada variasi yang merumitkan yaitu tubuh tak bergerak (membaca buku-Red_ namun tubuh berpindah. Saraf memberi sinyal bahwa tubuh tidak berpindah, namun sistem keseimbangan tubuhmu jelas mengalami pergolakan seakan-akan diri kamu bergerak.
Saat otak menerima informasi bahwa diri kamu akan teracuni, otak akan memberikan perintah untuk mengeluarkan racun. Hal tersebut yang kemudian membuat kepala pusing dan perut mual. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah