Oleh karena itu, Technical Specialist PT Pertamina Lubricant, Agung Prabowo menghimbau para pengendara untuk membeli oli sintetis yang tidak lebih dari 6 bulan dari masa pembuatannya. Saat pemakaiannya juga jangan sampai kendaraan 'nganggur' terlalu lama (ketika oli masih di dalam tubuh mobil atau motor).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kalau di diamkan baik saat sudah masuk mesin atau dalam botol dalam waktu lama, ada potensi memisah kembali. Jadi sayangkan lebih baik pakai oli mineral biasa atau oli sintetis yang dari group 3 (lebih rendah-Red) saja," tambah Agung.
Jadi, lanjut Agung, sangat penting untuk melihat tanggal pembuatan di botol oli sintetis sebelum membelinya. Jangan pula membiarkan oli masih berada didalam tubuh kendaraan apabila mobil atau motor tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
"Secara standar baku sampai saat ini tidak ada spesifikasi waktu oli sintetis tidak baik digunakan lagi. Tapi para praktisi biasanya kalau beli oli sintetis yah cari yang pembuatanya terbaru yah mungkin 3-6bulan. Kalau sudah masuk mesin tergantung temperatur lingkunganya," ucap Agung.
"Tetapi jika oli sintetis dipakai terus, maka oli sintetis akan berumur lebih panjang dibanding mineral oil, lebih tahan panas, lebih tahan dingin, dan bahkan ada yg tahan dengan air," sambungnya.
Patut diketahui, oli kendaraan dari berbagai merek apapun pada umumnya terbagi atas dua jenis, yakni mineral dan sintetik. Oli mineral berasal dari bahan baku minyak bumi. Sementara sintetik dari minyak bumi yang sudah diolah kembali, sehingga sifat-sifat yang tidak diinginkan sudah dihilangkan. Maka, beberapa kelebihan pun ia miliki bila dibanding oli mineral.
Selain keduanya, terkadang ada pula oli semi sintetik. Bahan baku oli semi sintetik berasal dari bahan-bahan campuran, yakni sintetik yang dikombinasikan dengan mineral minyak bumi. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK