Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?

Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?

Dina Rayanti - detikOto
Minggu, 27 Jul 2025 14:15 WIB
Suasana saat gelaran GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, (23/7/2025).
Suasana pameran GIIAS 2025. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Penjualan mobil Indonesia turun cukup dalam. Padahal orang Indonesia punya uang tapi memilih untuk menahan. Apa sebabnya?

Kondisi perekonomian Indonesia tak baik-baik saja. Hal itu terlihat dari penurunan angka penjualan mobil sepanjang semester satu tahun 2025. Dalam data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 2025, secara retail penurunannya mencapai 9,7 persen atau sekitar 41.986 unit.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkap penurunan penjualan itu disebabkan kondisi perekonomian global yang melambat. Pun demikian dengan kondisi perekonomian Indonesia yang juga tengah merosot. Kondisi tersebut membuat masyarakat Indonesia menahan untuk membeli mobil baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi semua ekonomi terganggu lah intinya ke sana. Jadi orang menahan (beli mobil) sedikit intinya ke sana," kata Nangoi.

Padahal menurut Nangoi, uangnya ada. Namun kebanyakan memilih untuk menahan uangnya membeli mobil. Banyak memilih menggunakan uangnya untuk kebutuhan yang lain.

ADVERTISEMENT

"Semuanya menahan, bukan gak ada uang, uang ada, masih menahan dulu karena mereka prioritas bisa diubah dan segala macam," tambah Nangoi.

Di tengah penurunan penjualan itu, sebenarnya ada catatan menarik. Tercatat ada beberapa merek yang justru mengalami peningkatan penjualan dibandingkan bulan sebelumnya.

"Substitusi, kiri kanan aja, kalau Anda lihat ada satu naik satu turun overall turun kan kelihatan," ucap Nangoi.

Keberadaan pameran GIIAS 2025 diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk memulihkan kondisi tersebut. Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan pameran ini untuk membeli mobil. Lebih lagi, peserta yang mengikuti pameran GIIAS juga terus bertambah. Nangoi mengungkap ada 44 merek mobil dan 17 merek sepeda motor yang ikutan pameran GIIAS tahun ini. Tak cuma itu, ada juga empat perusahaan karoseri besar yang ikutan.

"Kalau saya bilang pameran ini adalah pameran paling besar paling lengkap di luar china. Tapi kalo lengkapnya saya lebih yakin, karena kita dari ada dari Jepang, dari Korea, dari Vietnam dari China, dr UK, Prancis, Jerman, jadi cukup komplet di sini," tukas Nangoi.




(dry/lua)

Hide Ads