Jangan Salah Paham Soal Lampu LED

Jangan Salah Paham Soal Lampu LED

Khairul Imam Ghozali - detikOto
Jumat, 31 Mar 2017 15:08 WIB
Foto: Thinkstock/Ilustrasi
Mataram - Penggunaan lampu Light Emitting Diode (LED) yang biasa disematkan pada lampu utama mobil, kerap diklaim lebih irit dalam menyedot listrik dibandingkan dengan lampu lain seperti halogen atau pun High Intensity Discharge (HID).

Namun jangan salah, lampu LED tidak selamanya memiliki daya kecil lho.

"Jadi lebih baik kalau mau putih (warna cahata lampu), tetap larinya ke HID (High Intensity Discharge) untuk lampu utamanya, karena HID pun watt-nya juga kecil," ujar Head Marketing CV Sampurna Part Niaga (Autovision), Dedy Kurniawan, saat ditemui detikOto, di Atrium Lombok Epicentrum Mall, Lombok, NTB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deddy menjelaskan, meski memang LED lebih irit karena punya satuan daya (watt) yang lebih rendah, tetapi ada juga LED yang satuan daya-nya tinggi. Hal tersebut kembali lagi kepada produsen mobil yang menyematkan LED pada produknya.

"Lampu standar itu 55-65 watt, kalau HID 35 watt paling tinggi 55 watt, LED 21 watt sampai 35 watt. Tergantung dia LED-nya itu dari pabrikan mana, soalnya ada juga LED dari pabrikan karena ngejar terangnya watt-nya gede," tutur Dedy.

Dedy menyarankan, untuk lampu depan atau lampu utama mobil sebaiknya menggunakan lampu HID atau Halogen. Sedangkan penggunaan LED sebaiknya digunakan untuk fog lamp.

"Karena sifat LED kebanyakan yang dijual di Indonesia itu dia masih putih kan, putihnya itu lebih putih dari HID, kalau HID itu putihnya 6000 kelvin (stuan cahaya), kalau LED paling rendah itu 6300 kelvin, otomatis kalau mobil keluar kota ada kabut atau hujan dia ilang, kadang-kadang kena lampu kota aja LED-nya (cahaya-Red) ilang, karena fokusnya itu belum sempurna dia," pungkasnya. (khi/lth)

Hide Ads