Ragam Kerugian Gara-gara Macet

Ragam Kerugian Gara-gara Macet

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 31 Jan 2020 16:30 WIB
Sudah tiga minggu MRT Jakarta beroperasi komersial. Lalu seperti apa dampaknya bagi jalanan ibu kota? Yuk, lihat.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Dalam data terbaru, Jakarta masih menjadi salah satu kota termacet di dunia. Menurut TomTom Traffic Index, Jakarta menduduki posisi 10 kota termacet di dunia.

Pada 2019, warga Jakarta rata-rata berkendara 53% lebih lama dibandingkan saat jalanan kosong tanpa kemacetan. Tingkat kemacetan 53% itu masih sama dengan tingkat kemacetan tahun sebelumnya.

Macet menimbulkan kerugian yang cukup signifikan. Tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bilang, kerugian akibat kemacetan di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 65 miliar per tahun. Namun berdasarkan laporan yang pernah diutarakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kerugian yang diakibatkan kemacetan lebih besar dari angka di atas, yaitu mencapai Rp 100 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemacetan lalu lintas memang menimbulkan kerugian yang besar. Bukan cuma materi, sampai kesehatan pun bisa terpengaruh akibat kemacetan.

Kerugian lainnya, waktu pengendara dan penumpang terbuang sia-sia gara-gara macet. Karena macet, warga jadi tidak produktif lantaran waktunya terbuang di jalan. Bahkan disebutkan, kemacetan mengurangi kesehatan ekonomi regional.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, macet membuat warga terlambat sampai tujuan. Alhasil, mereka tidak bisa hadir tepat waktu pada pekerjaan, rapat, sekolah, bahkan hingga mengakibatkan hilangnya bisnis, tindakan disipliner atau kerugian pribadi lainnya.

Gara-gara macet juga pengendara maupun penumpang tidak mampu memperkirakan waktu perjalanan secara akurat. Jadinya, banyak orang yang mengalokasikan waktu lebih banyak untuk 'jaga-jaga' kalau jalanan macet sehingga lebih sedikit waktu untuk kegiatan produktif.

Bahan bakar kendaraan pun ikut terbuang sia-sia karena macet. Pengeluaran bahan bakar jadi lebih boros, polusi udara semakin tinggi, emisi karbon dioksida lebih tinggi karena kendaraan lebih banyak diam sementara mesin tetap menyala.

Kerugian juga dialami kendaraan yang selalu menghadapi kemacetan. Komponen kendaraan jadi cepat aus karena lebih sering diajak gas-rem di kemacetan. Ini menyebabkan perbaikan dan penggantian suku cadang kendaraan jadi lebih sering.

Dari sisi pengendara, macet menimbulkan kerugian. Pengendara jadi gampang stres dan frustrasi sehingga membuat mereka lebih cepat marah.

Selain itu, karena macet kendaraan darurat seperti mobil pemadam kebakaran atau ambulans jadi kesulitan menjangkau tempat tujuan dengan cepat. Efek lain akibat macet, jalan tikus atau jalan alternatif jadi ikutan kena imbasnya. Selain itu, macet membuat peluang tabrakan lebih tinggi karena jarak antar-kendaraan yang lebih rapat ditambah kondisi stop and go.


Hide Ads