Akhirnya, Nissan Buka Suara Kaburnya Carlos Ghosn dari Jepang

Akhirnya, Nissan Buka Suara Kaburnya Carlos Ghosn dari Jepang

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 07 Jan 2020 21:08 WIB
Carlos Ghosn saat berkunjung ke Indonesia Foto: Ari Saputra
Tokyo - Nissan Motor Co. akhirnya membuka suara pada hari Selasa, (7/1/2020) soal pelarian Carlos Ghosn ke Lebanon. Pabrikan asal Jepang ini menyesalkan dan berjanji akan tetap mengambil tindakan hukup terhadap mantan bos-nya ini.

Dalam pernyataan publik pertamanya sejak Ghosn pergi, Nissan Motor Co menegaskan kembali pandangannya bahwa Ghosn telah melakukan kesalahan dengan mengalihkan aset perusahaan untuk keuntungan pribadi.

"Perusahaan akan terus mengambil tindakan hukum yang sesuai untuk meminta pertanggungjawaban Ghosn atas kerugian yang disebabkan oleh kesalahannya kepada Nissan," tulis Nissan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip dari The Guardian, Selasa (7/1/2020) menyebut aksi mantan bos Nissan itu 'tidak bisa dibenarkan' dan dipercaya meninggalkan Jepang dengan 'metode ilegal'.

Nissan mengatakan akan terus bekerja sama dengan otoritas yudisial dan regulator jika diperlukan. Ghosn didakwa melakukan pelanggaran keuangan di Jepang.

"Kepergian Ghosn tidak akan memengaruhi kebijakan dasar Nissan yang membuatnya bertanggung jawab atas kesalahan serius yang dibuatnya," kata perusahaan itu.


Kendati Ghosn mengatakan dia tidak bersalah, dan dia akan berbicara kepada wartawan Rabu di Beirut. Dalam sebuah pernyataan minggu lalu bahwa ia ingin melarikan diri dari "ketidakadilan."

Dia mengatakan tuduhan terhadapnya dibuat-buat oleh Nissan, otoritas Jepang dan lainnya yang ingin menghalangi upayanya untuk merger yang lebih penuh antara Nissan dan mitra aliansi Prancis, Renault SA.


Akibat skandal ini membuat citra merek Nissan tercoreng, dan laba serta penjualannya anjlok. "Nissan akan terus melakukan hal yang benar dengan bekerja sama dengan otoritas peradilan dan regulator jika diperlukan," katanya.

Menteri Kehakiman Jepang berjanji pada hari Senin untuk memperkuat pemeriksaan perbatasan. Dia juga membela sistem peradilan sebagai menegakkan hak-hak seseorang namun mengecam pelarian Ghosn sebagai kejahatan yang "tidak dapat dibenarkan".

"Jelas bahwa kami tidak memiliki catatan tentang terdakwa yang meninggalkan Jepang, oleh karena itu kami percaya bahwa ia meninggalkan Jepang secara ilegal," kata Masako Mori pada konferensi pers Senin, (6/1/2020).


(riar/ddn)

Hide Ads