Motor dengan kapasitas mesin 153 cc dan lima percepatan ini menemani Muhamad Hikmat sejak Tahun 2015 silam. Namun sebelum menjadi tungganganya, Hikmat mengkostum kendaraanya untuk disesuaikan dengan kondisi tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu dirinya memilih membeli motor bekas, dengan menyunting Yamaha Byson tahun 2012 dengan pertimbangan motor kuat dan penampakan gahar. Penampakan gahar ini akan menutupi kekurangannya saat di jalanan.
![]() |
"Beli tahun 2015. Saya suka motor kopling. Saya beli motor bekas untuk motor tempur saya," katanya.
Sebelum digunakan, Hikmat costum di bengel langanannya untuk disesuaikan dengan kondisi fisiknya.
"Motor harus disesuaikan dengan kondisi saya. Bukan saya yang menyusaikan motor. Jadi beberapa bagian di costum," kata Himat.
Baca juga: Gila! Honda Goldwing Dimodif Jadi Begini |
Di tahun 2015, saat itu dirinya merogoh kocek sekitar Rp 6 juta untuk menjadi motor seperti pada penampakan terakhir ini.
"Memakan waktu satu bulan. Merombak belakang dan bagian tengahnya," katanya.
Dalam pantauan detikcom, bagian motor Byson ini ditambah satu roda pada bagian belakangnya. Sehingga menjadi motor roda tiga. Dibuat sedemikian rupa, kedua roda di belakang diletakan sejajar dan proposional, yang salah satu rodanya terdapat gear yang terhubung dengan rantai depanya. Dua roda di belakang ini juga yang menahan sepeda motor agar tidak goyang atau miring saat dirinya akan naik motor.
Rodanya sendiri sengaja tidak merubah ukuran ban dan ring rodanya.
![]() |
"Roda belakang masih standar bawaannya. Hanya penambahan satu roda itu saja sih," kata Hikmat.
Sedangkan untuk mempermudah pengoperasianya, tuas perseneling yang semula bawaan pabrikanya berada di bagian bawah samping kiri, dirubah. Dimodifikasi sedemikian rupa dengan sambungan part dan besi ke sebelah kanan atas, tepat dibawah tangki bensin. Degan demikian Hikmat dapat mengatur posisi gigi perseneling dengan menggunakan bagian ujung pahanya.
Tidak jauh dari tuas persenaleng juga nampak bundaran besi yang tersambung dengan stik besi yang memanjang ke bawah yang terhubung dengan pedal rem. Dengan inilah Hikmat melakukan pengereman roda belakang.
"Jadi sekali lagi, bukan saya yang menyesuaikan motor, tapi motorlah yang menyesuaikan kondisi saya," ucapnya.
Sementara itu di posisi yang semula terdapat tuas perseneling, terdapat beberapa besi seperti huruf U yang panjang. Ada dua huruf U yang memanjang itu yang letaknya berada di depan-belakang. Inilah yang kemudian dijadikan tempat Hikmat untuk meletakan skateboardnya.
Baca juga: Ini 3 Modifikator Terbaik Versi Honda |
"Kalau yang lainnya masih bawaan pabrikan. Hanya ada penambahan cover lampu depan dan beberapa part saya ganti," jelasnya.
Kendati disulap menjadi motor roda tiga, Hikmat mengaku tidak mengalami kesulitan. Justru motor yang telah disesuaikan dengan kondisi dirinya ini diangap hikmat memiliki kemudahan untuk manuver.
"Tidak sulit. Karena sebelumnya motor-motor saya roda tiga juga ya. Ini malah asyik ada koplingnya," katanya.
Hikmat menilai justru dengan penyusuain ini motor menjadi nyaman dan tidak mudah capek.
"Sebelumnya saya sering melakukan perjalanan Sukabumi-Bandung saat kuliah dulu dan terkadang ke Jakarta. Motor ena-enak saja bawaanya," katanya.
Bahkan belum lama ini, untuk keperluan kedinasanya, dirinya kerap bolak-balik Batang-Semarang dengan menggunakan motor kesayanganya.
"Enak-enak saja bawanya. Motor tempur saya ini," tambahnya.
Saat ditanya detikcom mengakhiri perbincangan, Hikmat mengaku tengah melirik motor laki dnegan kapasitas cc yang lebih besar lagi yakni 250 cc.
"Pinginya sih itu. Tapi nanti saja, ini sudah cukup," pungkasnya.
(sip/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?