Sayangnya semangat untuk unjuk kemampuan dan bertarung langsung dengan para modifikator luar negeri masih menjadi kendala. Masalah biaya dan berbagai aturan disinyalir menjadi tantangan tersendiri dalam adu keren hasil modifikasi anak bangsa dengan dunia internasional.
Foto: Agung Pambudhy |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontes ke luar negeri pengen sih tapi susah linknya," kata kontestan Indonesia Automodified (IAM) 2019, Nafri saat ditemui detikcom di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/11/2019) lalu.
Foto: Agung Pambudhy |
IAM sendiri sebenarnya memang menampung antusias modifikator Indonesia untuk berlaga secara langsung dengan modifikator di negara lain. Namun pihak penyelenggara masih mengaku kesulitan mewadahi hal tersebut.
"Battle luar negeri rencana penginnya giitu, tapi ketahan urus regulasi urus mobil keluar-masuknya," imbuh Ketua Pelaksana IAM 2019, Husna Suigiyana dalam kegiatan tersebut.
Biaya pengiriman memang menjadi kendala. Nafri bersama mobilnya berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 9 juta untuk pengiriman ke Jakarta. Jika ditotal ongkos pulang pergi tentu sudah menelan biaya sebesar Rp 18 juta. Sedangkan ia sendiri juga belum menemukan kontes modifikasi yang hadiahnya sepada dengan biaya pengiriman keluar negeri.
"Kalau ke luar negeri krimnya nggak worth it sama hadiahnya. Dari Samarinda ke Jakarta aja kemaren kirim habis Rp 9 juta," tukasnya.
Halaman 2 dari 1
Simak Video "Video: Pramono Bakal Gandeng BMKG-BNPB Modifikasi Cuaca"
[Gambas:Video 20detik]
(rip/rgr)














































Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M