Menariknya, industri aftermarket tidak hanya terfokus pada mobil-mobil yang populasinya besar. Mobil-mobil langka dan tua yang jumlahnya tidak banyak pun juga semakin mudah didapatkan guna menunjang kepuasan para modifikator.
Baca juga: Gila! Honda Goldwing Dimodif Jadi Begini |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada juga dirasakan oleh modifikator yang berdomisili di luar Jakarta. Nafri yang mengandalkan Nissan Silvia S15 saja dapat dengan leluasa merombak mobil sesuai konsep yang diimpikan.
"Modifikasi sekarang lumayan bagus hidup banget, di Samarinda mula berkembang juga. Barang aftermarket sudah banyak cuma ada sedikit yang masih kurang," ujarnya.
Tentunya hubungan antara modifkator dan industri aftermarket saling berkaitan erat. Semakin banyaknya modifikator tentu akan memicu para pengusaha di bidang aftermarket untuk lebih banyak lagi menyajikan pilihan komponen modifikasi.
"Industri aftermarket juga makin bagus. pelek masuk ke sini makin beragam dari US, dari Jepang," ungkap Panitia Penyelenggara Indonesia Automodified 2019, Husna Sugiyana di kesempatan yang sama.
(rip/lth)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet