Namun bicara soal produk terbaik, sudah pasti selalu menarik untuk dibicarakan. Hal ini yang membuat para pabrikan berlomba untuk bisa melahirkan produk terbaik.
Kali ini detikOto mencatat setidaknya ada beberapa artikel menarik bagi detikers pada Rabu (13/11/2019) kemarin. Penasaran, simak ulasannya berikut ini.
Sayangnya peringatan rambu lalu lintas yang sudah terpasang masih dianggap sebagai pajangan saja. Pengendara motor yang satu ini misalnya. Ia tampak tak menghiraukan keselamatan dirinya maupun penumpang yang diboncengnya.
Seorang pengendara motor R15 kesal karena jalannya di halangi oleh pemotor. Namun posisinya, pengendara R15 ini tidak dalam posisi yang benar, sebab melawan arah.
Bukannya mengalah, pengendara R15 yang melawan arah ini malah ngotot dan tidak mau disalahkan saat ditegur, dan sempat membuka helmnya.
Kejadian ini, kabarnya terjadi di sekitar Jl. Palmerah Utara, Jakarta Barat, diunggah oleh akun sosial medi twitter @TolakBigotRI, Rabu (13/11/2019).
"Ketika pengendara R15 bosan dengan jalan yang biasa. Lokasi palmerah depan mesjid Failaka. Sudah lawan arah, emosian ditambah lagi klakson-klakson. Begini ini orang salah tapi ngotot dengan kesalahannya. Miris!," cuitnya.
Tak pelak postingan ini bikin netizen geram. "Baiknya yg spt ini ditindak pak @NTMCLantasPolri @DivHumas_Polri. bkn cuma arogan, perilaku meresahkan & ganggu ketertiban," tulis satu netizen.
Mitsubishi resmi memperkenalkan Xpander baru dengan tampilan ala mobil SUV (Sport Utility Vehicle). Model ini dinamakan Xpander Cross dan langsung mengisi segmen low SUV bersama Honda BR-V, Toyota Rush, dan Daihatsu Terios.
Lalu seperti apa detail eksterior dan interior Xpander Cross? Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) secara eksklusif memberi kesempatan kepada awak media untuk melihat lebih dekat sosok Xpander Cross.
Berlokasi di Pulomas, Jakarta Timur, MMKSI menyediakan 3 unit Xpander Cross untuk dieksplorasi lebih jauh. 3 unit Xpander Cross ini berwarna putih, hitam, dan oranye. detikcom diberi kesempatan untuk lebih dekat dengan Xpander Cross berwarna oranye.
MultiplePage #2 Image Cover * ![]() Image Content * ![]() Caption Foto Judul * Deskripsi * |
Dari pantauan, desain wajah Xpander Cross tetap mempertahankan bahasa desain dynamic shield yang sudah menjadi identitas Mitsubishi. Bedanya, pada ujung kap mesin tersemat nama Xpander Cross. Selain itu desain grille juga dibuat berbeda. Di bawah grille, terdapat kisi-kisi horisontal yang desainnya mirip dengan kepunyaan Mitsubishi Delica terbaru.
Tak hanya bagian grille-nya, garis krom yang melapis bagian bawah lampu kecil hingga lampu utama pun desainnya identik dengan Delica. Jadi jika pada Xpander, garis krom ini berbentuk X, maka pada Xpander Cross bentuknya lebih mengotak.
Masih mengulas area fascia, pada Mitsubishi Xpander Cross sudah menggunakan lampu utama berteknologi LED, dengan desain lampu bertumpuk. Sedangkan untuk lampu seinnya masih menggunakan halogen. Untuk makin menguatkan kesan crossover, Xpander Cross juga mendapatkan skid plate dengan garnish berwarna silver.
Bergeser ke bagian samping, Xpander Cross mendapat sentuhan material krom di kaca spion. Selain itu, ada list krom yang memanjang dari jendela depan hingga belakang. Sementara di bagian atap tersemat roof rail yang siap ditambahkan roof rack dan roof box untuk meningkatkan daya angkut.
Menilik area kaki-kaki, Xpander Cross dibekali desain pelek baru dengan model 5 palang berbentuk huruf 'Y'. Pelek ini berukuran 17 inci, dan lebih besar dari pelek Xpander yang memiliki pilihan pelek ukuran 15 dan 16 inci. Berkat menggunakan pelek 17 inci ini pula ground clearance Xpander Cross lebih tinggi 20 mm dibanding ground clearance Xpander.
MultiplePage #2 Image Cover * ![]() Image Content * ![]() Caption Foto Judul * Deskripsi * |
Tambahan aksesori lain yang mempertegas kesan SUV Mitsubishi Xpander Cross adalah disematkannya list hitam yang memanjang mulai dari bemper depan, over fender, side skirt, hingga bemper belakang. Selain itu, juga ada tambahan garnish berwarna silver di bagian side skirt, skid plate depan dan belakang. Selebihnya, untuk desain bodi belakang dan lampu rem Xpander Cross, identik dengan Xpander.
Geser ke bagian dalam Xpander Cross, tampak tidak ada perbedaan signifikan dengan varian Xpander sebelumnya. Hanya saja, konsep dual tone pada Xpander Cross menggunakan kombinasi warna berbeda. Pada Xpander Cross warna oranye, menggunakan kombinasi warna coklat dan hitam.
Warna coklat dan hitam ini diaplikasikan di bagian jok. Selain itu, ada juga yang disematkan di area dasbor. Tak hanya coklat dan hitam, pada area dasbor juga disematkan warna silver, yang membuat kesan sporty dan elegan mobil ini begitu terasa.
Adapun untuk variannya, Xpander Cross ditawarkan dalam tiga pilihan tipe, yakni tipe A/T, M/T, dan A/T dengan tambahan paket leather seat premium package.
Sementara untuk harga Xpander Cross, tipe leather seat premium package A/T dibanderol Rp 286.700.000, tipe A/T Rp 277.700.000, dan tipe M/T Rp 267.700.000. Harga tersebut berstatus OTR Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menaikkan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB). BBN kendaraan bermotor DKI Jakarta menjadi 12,5 persen dari sebelumnya 10 persen.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2009 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 2019 itu ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 7 November dan diundangkan di Jakarta pada 11 November 2019 kemarin.
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2009 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini mulai berlaku setelah 30 hari terhitung sejak tanggal diundangkan. Artinya, BBN kendaraan bermotor DKI Jakarta mulai naik menjadi 12,5% pada 11 Desember 2019.
Namun kenaikan BBN ini membuat produsen mobil meradang. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun menganggap waktu penerapan kebijakan baru ini kurang tepat. Belum lagi bahwa DKI merupakan lumbung besar bagi penjualan kendaraan di Indonesia.
"Kalau kita lihat DKI memang kontributor penjualan terbesar. Kebetulan saat ini lagi penjualan agak surut tahun ini karena agenda politik, nggak ngerti kenapa di akhir tahun," kata Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi saat dihubungi detikcom, Selasa (12/11/2019).
Ia menyayangkan mengapa tarif BBN-KB dinaikkan pada akhir tahun, padahal akhir tahun merupakan momen para pelaku bisnis otomotif untuk bangkit dari beratnya semester awal akibat pesta politik.
Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menambahkan langkah menaikkan bea balik nama kendaraan bermotor itu kurang tepat. Apa alasannya?
"Menurut pendapat saya, kenaikan BBN sebesar 2,5% tidak tepat dilakukan di tengah kelesuan pasar otomotif belakangan ini. Apalagi DKI Jakarta sebagai kontributor penjualan terbesar (di atas 20%) untuk total pasar otomotif Indonesia dibandingkan provinsi lainnya," kata pria yang akrab disapa Suryo.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?