Eropa Selidiki Kartel Mobil Jerman

Eropa Selidiki Kartel Mobil Jerman

Rizki Pratama - detikOto
Sabtu, 28 Sep 2019 14:12 WIB
Logo BMW Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Otoritas anti-monopoli Uni Eropa melakukan investigasi kepada BMW dan beberapa pabrikan mobil Jerman lainnya terkait dugaan kartel. BMW sendiri menolak untuk menyelesaikan proses investigasi yang sedang berlangsung.

Mengutip automotive news Eropa, Sabtu (28/9/2019), regulator kartel Uni Eropa menuding BMW, Daimler, Volkswagen, Audi dan Porsche telah berkolusi untuk menunda penjualan mobil berteknologi rendah emisi dari tahun 2006 sampai tahun 2014. Kolusi tersebut dikatakan Uni Eropa dilakukan ketika kelima perusahaan tersebut saat rapat teknis.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya BMW telah mengatakan mereka tidak terlibat kartel dan akan melawan berbagai dakwaan yang dilayangkan dengan melakukan berbagai upaya hukum secara legal. Dakwaan ini mengancam BMW harus membayar denda mencapai 1 miliar euro. BMW sendiri belum memberikan tanggapan resmi kepada media terkait bagaimana penyelesaian ujung perkara dari kasus ini.

Kasus ini secara tidak langsung akan mengaitkan BMW pada kasus dieselgate yang dilakukan oleh grup Volkswagen. Volkswagen sendiri telah berupaya melakukan pembersihan pada jajaran kendaraannya dengan biaya penggantian serta denda atas pelanggarannya.



Baru-baru ini masih dari grup VW, Audi diduga masih enggan menyelesaikan kasus dieselgate mereka. Audi merupakan otak dari pembuat perangkat lunak yang merekayasa hasil uji emisi sehingga mesien diesel buatan grup Volkswagen seakan-akan lebih efisien dan ramah lingkungan.

Sementara itu Audi ternyata diketahui sampai saat ini belum melakukan usaha pencabutan perangkat lunak tersebut dari mobil mereka. Reuters melaporkan bahwa otoritas kendaraan Jerman, KBA akan memberikan penalti kepada Audi atas pelanggaran itu. Audi diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah ini dengan tenggat waktu 26 September ini. Jika tidak dilaksanakan mereka akan membayar denda sebesar 25 ribu euro untuk setiap mobil yang dipasangi perangkat itu.


(rip/ddn)

Hide Ads