Harga mobil Eropa disebut bisa melambung tinggi jika produk tersebut sudah tidak lagi dipasok ke pasar. Salah satu mobil Volkswagen, MK7 Golf adalah contohnya.
"Mobil discontinue value-nya naik karena jadi collection item. Misal Golf GTI kita nggak bisa bawa masuk lagi, coba aja sekarang cek berapa harganya," kata Chief Operating Officer PT GMM, Jonas Chendana Saat ditemui di acara berbuka bersama di kawasan MT Haryono, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulitnya stok mobil itu pun seringkali harganya tidak menentu. Bahkan tak jarang harganya meningkat drastis dari harga pasaran jika produknya bagus.
Harga VW Golf GTI di beberapa situs jual beli mobil bekas beragam. Rata-rata harga mobil itu masih Rp 300-400 jutaan, bahkan ada yang sampai Rp 500 jutaan.
"Coba cari MK7 GTI susah carinya kalau ada harganya gelap dan orang bisa tubruk kalau barangnya bagus termasuk MK7 TSI," tukas Jonas.
Selain Volkswagen Golf, model Tiguan juga menjadi salah satu produk yang harga jual kembalinya bagus. "Tiguan lama juga sama," imbuhnya.
Kedua mobil tersebut pernah dirakit di Indonesia, namun tak lagi berlanjut karena kasus dieselgate yang menjerat Volkswagen. Saat masih diproduksi di Indonesia Volkswagen sanggup menjual hingga 1.500 unit pada tahun 2013.
"Dulu kita rakit, Touran terus MK6 Golf yang booming terus Tiguan. Kita pernah jual tahun 2013 itu 1.500," tutup Jonas. (rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah