Pemotor yang Sengaja Pakai Knalpot Bising Cuma Pengin Eksis

Pemotor yang Sengaja Pakai Knalpot Bising Cuma Pengin Eksis

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 20 Sep 2019 12:38 WIB
Knalpot bising. Foto: Hakim Ghani
Jakarta - Mengganti knalpot standar dengan produk aftermarket memang sah-sah saja untuk modifikasi dan selera. Sayangnya, beberapa penggantian knalpot ini cenderung menimbulkan masalah pada lingkungan sekitar seperti polusi suara berlebih.

Kendaraan bermotor sendiri memiliki ambang batas kebisingan yang diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.7 tahun 2009, mensyaratkan knalpot motor 80cc maksimal noise 80 desibel, mesin 80cc-175cc maksimal noise 90 desibel.


Semakin tinggi volume suara yang dihitung menggunakan satuan desibel itu maka semakin pula gangguan yang diterima oleh pendengarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makin tinggi noise, semakin mengganggu pendengaran orang banyak dan lingkungan di sekitar motor tersebut," kata Pengamat otomotif, Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi detikcom, Kamis (20/9/2019).

Ada alasan psikologis yang yang menyebabkan seorang pengguna motor menikmati knalpot bising. Mereka adalah orang-orang yang ingin diperhatikan atau haus akan eksistensi. Namun cara mereka mendapatkan pengakuan adalah dengan melakukan dominasi melalui arogansi.

"Suara bising yang ditimbulkan dari sebuah motor, jika itu disengaja oleh pemiliknya, sebenarnya lebih kepada sisi psikologis yang bersangkutan. Intinya dia ingin eksis di lingkungannya, dan mampu menunjukkan power atau hegemoni dirinya terhadap lingkungan, dalam hal ini melalui suara yang mengganggu, suara yang mengintimidasi," papar Yannes.


Secara tidak langsung ketika mereka mendapatkan adrenalin dari kebisingan dan meraih dominasi di jalan, penggunanya akan cenderung menarik gas lebih kencang. Hasilnya pun para pengguna terkesan egois dan berujung pada berbagai pelanggaran lalu lintas.

"Pada gilirannya suara bising tersebut akan membuat penggunanya untuk semakin arogan dengan memacu kendaraannya lebih kencang lagi dan kemudian melanggar hak orang lain sesama pengguna jalan. Penggunaan knalpot bising dapat dikatakan sebagai representasi arogansi dan egoisme penggunanya," pungkas Yannes.


(rip/dry)

Hide Ads