Biodiesel B20 Bikin Mesin Diesel Cepat Kotor?

Biodiesel B20 Bikin Mesin Diesel Cepat Kotor?

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 24 Jul 2019 10:13 WIB
Biodiesel B20. Foto: Achmad Dwi Afriyadi
Tangerang - Pemerintah Indonesia mendorong energi baru terbarukan, salah satunya adalah menggunakan kelapa sawit sebagai sumber energi menggantikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini diwujudkan dengan mendorong penerapan B20 pada bahan bakar solar, campuran 20 persen biodiesel sawit dan 80 persen solar.

Direktur Utama PT Autochem Industry, Henry Sada, perusahaan yang memproduksi oli kendaraan bermotor merk Master dan juga pembersih injektor mesin diesel menilai B20 yang digaungkan pemerintah lebih kepada mendorong penggunaan produk dalam negeri.


"B20 itu dipakai bukan karena itu (bahan bakar) lebih bagus, (B20) supaya mendukung ekonomi Indonesia. Karena sekarang kita (Indonesia) punya banyak sekali kelapa sawit, Eropa ga mau beli karena dia (negara lain) bilang merusak lingkungan dan lain-lain," ujar Henry di GIIAS, ICE BSD, Jakarta (22/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan sebenarnya hanya alasan politis supaya produk mereka yang lebih laku bukan produk Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut Henry menyoroti sifat B20 yang lebih kental dan kotor dibanding solar lebih jauh memberikan dampak pada injektor alias penyemprot bahan bakar di mesin. Pun kemungkinan lebih sering menguras tangki bahan bakar. Ia mengungkapkan keunggulan salah satu produk injector pembersih untuk diesel.


"Dengan pemakaian ini dia kan membersihkan, kadar sulfur mungkin tidak menurunkan tapi kalau misalnya air dia mungkin bisa mengikat. Jadi air yang di dalam tangki itu kan kecampur dengan bahan bakar dieselnya terbuang, akhirnya air itu tidak ada lagi di tangki daripada kuras tangki kan itu lebih major," ujar Henry.

"Jadi kita coba tuang ini dulu, kalau belum berhasil ya baru kuras tangki," jelasnya.


(riar/dry)

Hide Ads