Saat ini Kemenhub tengah mengajukan anggaran sebanyak Rp 35-50 miliar untuk satu terminalnya kepada Menteri Keuangan untuk merealisasikan rencana tersebut.
Baca juga: E-TLE Berantas Pungli Petugas |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya selama ini terminal Tipe A yang dikelola oleh Dishub Daerah mengalami kesulitan lantaran anggaran renovasi pajak retribusi dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) tidaklah cukup. Budi mencontohkan Terminal Solo yang menghasilkan pajak retribusi sebesar Rp 5 miliar tidaklah cukup untuk merawatnya dan memberikan layanan prima.
"Gambarannya pemerintah daerah itu terminal dibangun bagus kemudian renovasi itu biayanya dari APBD-nya ternyata nggak sebesar itu. Seperti terminal besar aja di Jawa Tengah paling gede pendapatan di Solo itu satu tahun saat itu dari APBD retribusi cuma Rp 5 miliar setahun. Jadi akhirnya saya lihat banyak terminal yang saat itu kurang terpelihara ya," papar Budi.
Saat ini Kemenhub bertanggung jawab atas 125 terminal dan untuk tahap awal akan memberikan revitalisasi pada 38 terminal tersebut. "Ya kalau sekarang (di bawah Kemenhub) sekitar 125 terminal, bertahap sementara tahun 2020 38 (direnovasi)," tukas Budi.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP