Plug-In Hybrid, Jawaban Masalah 'Telur dan Ayam' Mobil Listrik

Plug-In Hybrid, Jawaban Masalah 'Telur dan Ayam' Mobil Listrik

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 18 Apr 2019 15:41 WIB
Prius plug in hybrid. Mobil hybrid dengan baterai yang bisa dicas. Foto: Ruly Kurniawan
Jakarta - Industri kendaraan listrik seakan-akan saling menunggu, pabrikan otomotif menunggu kebijakan, insentif dan infrastruktur dari pemerintah, pemerintah menunggu kesiapan produk mobil listrik itu sendiri.

Soal mobil listrik itu, banyak yang mengandaikan seperti telur dan ayam, yang mana yang lahir duluan. Kalau sudah saling menunggu seperti itu, bisa-bisa Indonesia terlambat menerapkan penggunaan kendaraan listrik.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Executive General Manager Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, mobil berteknologi plug-in hybrid adalah jawaban dari masalah telur dan ayam. Untuk diketahui, plug-in hybrid adalah teknologi mobil hybrid di mana mobil tersebut bisa dicas dengan dicolok, serta bisa melaju dengan mode kendaraan listrik sepenuhnya meski jangkauannya lebih sedikit. Bedanya dengan hybrid biasa, mobil hybrid konvensional itu tidak bisa dicolok untuk mengecas, pengecasan dari proses deselerasi atau pengereman.

"Justru yang saya bisa bilang, capability PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) itu yang bisa jawab, ini plug in hybrid itu salah satu jawaban yang bisa keluar dari situasi chicken and egg itu. Kenapa? Kalau nggak ada charging station dia bisa pakai bensin, kemudian kalau dia nggak mau pakai bensin bisa dicas, itu kan solusi, kenapa nggak difokusin di situ aja?" kata Soerjo kepada detikcom beberapa hari lalu.



Menurut Soerjo, kehadiran kendaraan hybrid adalah salah satu yang harus dijalani di industri otomotif. "Itu kalau kita nggak mau terjebak dalam situasi chicken and egg," sebutnya.

Memang, masyarakat membutuhkan edukasi terkait teknologi kendaraan hybrid. Namun, Soerjo menilai edukasi kendaraan hybrid kepada masyarakat tidak akan memakan waktu lama.

"Karena sekarang udah digitalisasi, orang semua udah pakai Google. Misalnya untuk tahu cara merawat hybrid, tinggal download, orang makin teredukasi cepat. Saya bicara mungkin itu (kendaraan hybrid) bukan untuk pelosok, tapi untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan sebagainya. Itu pasti akan cepat sekali mengakomodasi itu, karena mereka sangat-sangat advance," ujarnya.

Tonton juga video Ototes mobil hybrid toyota all new Camry di sini:

(rgr/ddn)

Hide Ads