Mobil LCGC Sudah Tak Menarik Lagi

Mobil LCGC Sudah Tak Menarik Lagi

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 14 Mar 2019 11:44 WIB
Mobil LCGC. Foto: Ari Saputra
Jakarta - Pemerintah kembali mengatur ulang besaran Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Salah satu poin ubahannya, mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) akan dikenakan pajak sebesar 3 persen.

Dengan skema tersebut, maka diprediksi pasar mobil LCGC akan semakin turun, mengingat harganya yang semakin mahal.


Dan tidak hanya karena faktor itu saja. Menurut Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Franciscus Soerjopranoto, setidaknya ada 3 faktor yang akan membuat pasar LCGC terus turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, low MPV berkembang luar biasa. Jadi orang terimingi untuk mengupgrade. Karena tambahan berapa puluh juta dikreditkan itu selesai. Dia nambah Rp 500 ribu setiap bulan tapi dapat modelnya lebih baru. Terus kesannya nggak murahan. Itu ada sisi emosionalnya," kata Soerjo, di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Faktor kedua, karena pasar roda dua terus berkembang pesat. Terutama dari segmen premium.


"Yang tadinya nggak terpikirkan segmen premium, sekarang ATPM motor semua masuknya ke premium rata-rata. Mulai Kawasaki, dan diikuti merek-merek lain termasuk Honda. Selain itu, sekarang juga mulai banyak motor listrik. Kendaraan listrik lebih gampang di motor dibanding mobil. Motor listrik pasti akan jalan duluan," lanjut Soerjo.

Faktor selanjutnya yang tidak kalah penting adalah berkembangnya sistem transportasi massal. Konsumen mobil LCGC yang biasanya konsumen yang baru memiliki mobil pertama akan beralih ke sistem transportasi publik.

"Transportasi makin bagus, LRT ada, Taxi sharing ada, orang jadi merasa nggak perlu (mobil pribadi). Dengan naik Taxi online orang nggak perlu mikir lahan parkir dan maintenance. Dan pakainya pun hanya sekali-kali," kata Soerjo lagi.


Dan tanpa faktor kenaikan pajak 3 persen pun sebenarnya pasar mobil LCGC sudah mulai menurun signifikan.

"2018 kemarin udah terjadi selisih sekitar 10 ribu sampai 15 ribu dibanding 2017. Itu total. Jadi memang sudah ada penurunan. Nah di kebijakan KBH2 (Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau) akan turun lagi karena nggak ada yang menarik lagi. Naik 3 persen, tambah turun lagi penjualannya," pungkasnya. (lua/dry)

Hide Ads