"Ini adalah produk yang sudah internasional atau global, kalau di market Indonesia itu logonya wuling, kalau di China itu Baujon 530, di Amerika adalah Chevrolet Captiva, di India menggunakan MG," ujar Yin Yi usai konferensi pers di Gedung Tribata, Jakarta Selatan, Rabu (28/02/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menghilangkan baris ketiga membuat baris kedua lebih lapang. Yin Yi mengatakan salah satu keunggulan dari Wuling Almaz ini yang belum dimiliki oleh brand lain.
"Produk ini merupakan global, namun khusus di Indonesia kita berikan yang terbaik bisa dilihat dari head unitnya, ruang kabin yang lebih lega. Ini adalah mobil terbaik yang kami tawarkan untuk Indonesia dibandingkan dengan brand lain," ujar Yin Yi.
Soal harga memang berbeda hingga seratus juta menurut situs resmi SGMW, sang kakak Wuling Baojun 530 dibanderol mulai 88.800 yuan atau setara dengan Rp 186 jutaan hingga yang termahal 102.800 yuan sekitar Rp 215 jutaan. Di China, Baojun 530 pun sudah memiliki konfigurasi tujuh penumpang.
Tetapi bila permintaan konsumen mengarah ke tujuh penumpang bukan tidak mungkin Wuling Almaz dengan konfigurasi tiga baris bisa lahir di pabrik Cikarang.
"Kita juga terus menjalin komunikasi dan melihat feedback dengan para kostumer. Apabila memang dibutuhkan kita akan mempertimbangkan menambah varian 7 kursi," ujar Yin Yi. (riar/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?