"Ini mesin, ban, perseneling, dan banyak lagi masih orisinil. Panel-panel dan fiturnya juga tak ada tambahan. Paling hanya saya masukkan kipas angin saja nih supaya tidak terlalu panas," ucap Alle-panggilan akrabnya-kepada detikOto di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya bannya itu ada seperti retak-retak begitu. Karena ini sudah 11 tahun. Dicari sekarang juga kayaknya tidak ada yang jual, deh. Resikonya ya cari baut-baut lebih sulit dan mahal," kata Alle.
![]() |
Dikesempatan yang sama, Alle mengungkapkan masih rutin membawa 'Nemo' di kesehariannya. "Kalau komunitas sedang kumpul, saya juga sering bawa mobil ini. Paling jauh jalan sampai Bandung," ungkapnya.
Baca juga: Hobi Mobil Klasik Tidak Mengenal Usia |
"Untuk kecepatan maksimum sebenarnya bisa ngebut, tapi saya khawatir. Jadi dimentokkin 100 km/jam aja maksimumnya," lanjut Alle.
Sedangkan beberapa bagian yang sudah diubah pada Morris Cabrio tersebut adalah suspensi bagian belakang, spion, serta bahan jok. Beberapa modifikasi di bagian kaki-kaki juga dilakukannya supaya mobil kuat berjalan.
Baca juga: Mobil Klasik yang Ditaksir 'Suzzanna' |
"Suspensi saya pakai bukan Morris asli, karena mahal dan sulit carinya. Tapi panel, persneling, mesin, masih asli ini. Jok juga masih asli, hanya diubah kulitnya saja (belum ada headrest dan seat belt). Kalau turing (jarak jauh), mesinnya saya ganti dengan 1.300 cc, ada cadangannya di rumah. Asli juga," ujar Alle. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah