Dari sekian banyak pelanggar, tidak menggunakan perlengkapan berkendara seperti helm, sarung tangan, serta jaket-lah yang paling sering ditemui. Padahal, jalanan tersebut sangat padat khususnya di jalur Pantura. Bus dan truk juga terbilang ramai.
Baca juga: Ngegas dengan KTM di Jalur Pantura |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak tahu memang alasan mereka apa. Tapi bagaimana pun prilaku tersebut tidak dibenarkan," tambahnya.
Untuk pengendara sepeda motor yang menggendong anak-anak sendiri, Andry menambahkan alangkah baiknya ada orang dewasa yang menjaganya di belakang.
"Jadi si anak di tengah. Tidak ganggu ayahnya yang mengemudi dan lebih aman (bagi si anak). Memang, membonceng lebih dari dua orang bukan hal yang benar. Tapi cara ini lebih aman daripada seperti itu (tidak ada yang menjaga si anak dan pengemudinya mengendarai motor dengan tangan satu)," tuturnya.
Tak hanya itu saja. Di jalur Alas Roban, tak jarang pengguna motor yang terobos lampu merah atau menyalip truk dengan cara yang cukup ekstrem. Padahal kendaraan beroda empat lebih tersebut masih sangat banyak. Penampakan itu terus berlanjut sampai rombongan Road Warriors 2018 yang mengendarai 3 motor KTM Duke yakni Duke 200, Duke 250, Duke 390 memasuki kawasan Semarang. (ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!