Baca juga: Wonder Woman Beraksi di GIIAS Makassar |
Sederatan wanita cantik atau SPG tampil diantara jejeran mobil mewah pada GIIAS 2018 di Makassar. Namun yang menjadi perhatian ialah seorang dokter muda rela menjadi SPG pada GIIAS di Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya masuk pagi, ada waktu siang saya mamfaatkan juga mengisi dengan seperti ini, lumayan hasilnya bisa untuk kebutuhan sehari-hari dan tambah uang kuliah juga," kata Annisa ditemui di Celebes Convention Center (CCC) Jalan Metro Tanjung Bunga, Jumat (24/8/2018).
Baca juga: Honda Forza Beri Warna Baru di Makassar |
Gadis cantik kelahiran 9 Maret 1996 ini tak memungkiri pilihannya untuk menjadi seorang SPG di pameran mobil banyak godaan, namun kerja ikhlas membuatnya semangat dan profesional dalam bekerja sebagai seorang SPG.
"Banyak godaan tentu itu, tapi saya ikhlas bekerja kak, profesional juga sebagai seorang SPG," jelasnya.
Dokter muda lulusan tahun 2017 ini menyatakan SPG sudah digelutinya sejak 2016 lalu. Awalnya Nisa bekerja pada setiap kegiatan bahkan Nisa tak malu menjadi seorang barista disalah satu cafe dan resto terkenal di Makassar.
![]() |
"Tak perna malu asal halal dan ikhlas, saya bahkan perna menjadi barista di cafe dan resto di Makassar," terangnya.
Sebagai seorang SPG, dia harus mengikuti sejumlah pembekalan dari produsen mobil dan agensi tempatnya bernaung. Sementara itu, DEE Managamen mengatakan model atau SPG yang diikutkan harus mengikuti seleksi yang ketat. Mereka harus berpenampilan menarik, cantik, dan punya wawasan yang luas.
Baca juga: Honda Brio Terbaru Meluncur di Makassar |
"Bukan asal-asalan mereka ini, dia mengikuti seleksi juga, kita tes wawasan di Jakarta terus dibawa ke Makassar lagi. Bukan cuman cantik atau berpenampilan menerik tapi juga harus punya kecerdasan," kata Pimpinan DEE Managamen, Jun Matappa di temui di sela sela acara GIIAS Makassar.
Menurutnya, sebagai seorang SPG dan model tak hanya sekedar tampil cantik, bentuk tubuh yang ideal, tapi juga dibutuhkan pengetahuan dasar, etika, serta wawasan yang luas dari segi otomotif.
"Ada etika juga, bagaimana mereka bisa paham sama produk yang ditawarkan," tutupnya. (lth/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah