Kapolresta Kupang Kota Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto dicopot dari jabatannya. Krisna tersandung kasus dugaan menilap dana Operasi Mantap Brata 2023 terkait pengamanan pemilu. Menilik sisi lain Krisna, apa saja isi garasinya?
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Krisa memiliki kekayaan sebesar Rp 217 juta. Perwira menengah itu terakhir kali menyampaikan hartanya pada 2 Februari 2023.
Krisna memiliki rumah di Serang dengan taksiran harga Rp 87 juta. Khusus isi garasinya, dia hanya memiliki dua unit kendaraan bermotor, berikut ini daftarnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mobil Suzuki Ertiga tahun 2013 senilai Rp 89 juta
2. Motor Honda 1LB tahun 2017 senilai Rp 12 juta
Tidak ada daftar kendaraan bermotor lagi yang dimiliki oleh Krisna. Dia hanya melaporkan harta bergerak lainnya RP 5 juta, kas dan setara kas Rp 24 juta. Sehingga total kekayaan yang dimiliki Krisna mencapai Rp 217 juta.
Kombes Rishian Krisna dicopot dari jabatan Kapolresta Kupang
Kapolresta Kupang Kota Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto dicopot dari jabatannya. Namanya masuk dalam daftar perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) yang dimutasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kamis (28/12/2023).
Berdasarkan telegram rahasia (TR) Kapolri Nomor 2865/XII/KEP/2023 itu, Krisna dimutasi sebagai Pamen Yanma Polri. Sementara, jabatan Kapolresta Kupang diisi oleh AKBP Aldinan Manurung yang sebelumnya menjabat Wakapolresta.
"Ya benar, mutasi itu untuk penyegaran organisasi," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy kepada Kamis malam.
Ditanya soal pencopotan Krisna yang diduga terkait pemotongan anggaran Pemilu 2024 untuk anak buahnya, Ariasandy mengaku tidak mengetahuinya.
"Enggak tahu, kan enggak ada keterangan di TR dalam rangka pemeriksaan," ujar Ariasandy.
Sebelumnya, Krisna diperiksa oleh Pengamanan Internal (Paminal) Mabes Polri. Dia diduga menilap dana Operasi Mantap Brata 2023 terkait pengamanan Pemilu 2024 yang seharusnya diberikan kepada personel di lapangan.
Informasi yang diperoleh detikBali, Krisna diperiksa sejak Rabu (21/12/2023). Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandi membenarkan pemeriksaan tersebut. Namun, namun dia enggan merinci proses pemeriksaan itu.
"Ya kaitannya mengenai dana Operasi Mantap Brata. Kita sama-sama tunggu saja bagaimana hasil (pemeriksaan) resminya nanti," kata Ariasandy kepada detikBali, Minggu (24/12/2023).
Sumber detikBali di internal kepolisian menyebut Rishian Krisna diduga memotong dana Operasi Mantap Brata untuk pengamanan Pemilu 2024. Seharusnya, personel Polresta Kupang Kota di lapangan mendapat honor Rp 5,8 juta, tapi yang mereka terima hanya Rp 2 juta.
"Itu untuk anggaran pengamanan Pemilu tahap pertama untuk 600 personel," ungkap sumber tersebut.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?