Menter Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sedang menjadi sorotan. Namanya disebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai sosok yang bertanggungjawab soal kerumunan setelah Habib Rizieq Shihab (HRS) pulang ke Indonesia. Mengintip sisi lain Mahfud MD, bagaimana selera otomotifnya?
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelanggara Negara (LHKPN), Rabu (16/12/2020), Menko Polhukam Mahfud Md memiliki total kekayaan sebesar Rp 25 miliar, tepatnya Rp 25.815.316.147. Ia melaporkannya pada 25 November 2019, awal menjabat sebagai Menkopolhukam.
Dari total kekayaannya itu, untuk alat transportasi dan mesin nilainya mencapai Rp 1.838.000.000. Terbagi atas 6 mobil, dan satu unit sepeda motor. Bila dirinci Mahfud MD punya beragam model mobil dari sedan hingga Sport Utility Vehicles.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oke mobil pertamanya ialah bergenre SUV, Mahfud MD punya Honda CR-V generasi ketiga. Pria kelahiran 13 Mei 1957 tahun ini memiliki Honda CR-V tahun 2008 senilai Rp 115 juta.
Mobil selanjutnya adalah begenre MPV, ada dua model dari sejuta umat hingga yang akrab di kalangan pejabat. Toyota Avanza Veloz tahun 2012 senilai Rp 120 juta jadi mobil Low MPV yang dimilikinya, lalu selanjutnya MPV premium Toyota Alphard lansiran tahun 2018 senilai Rp 900 juta.
Selain MPV dan SUV, Mahfud MD juga terdaftar memiliki hatchback. Hanya satu jenis, yakni Honda Jazz tahun 2011 dengan taksiran harga Rp 120 juta.
Model mobil terakhir yang terdata mengisi garasi Mahfud MD ialah sedan. Tercatat ada dua unit, di antaranya Toyota Vios tahun 2013 senilai Rp 180 juta, dan Toyota Camry tahun 2017 senilai Rp 400 juta.
Untuk urusan sepeda motor, eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini hanya punya satu unit, yakni Honda tahun 2007 senilai Rp 3 juta. Kendati tidak disebutkan model dan jenisnya.
Mahfud MD disebut Ridwan Kamil bertanggung jawab soal kerumunan HRS
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbicara soal kekisruhan kerumunan setelah Habib Rizieq Shihab (HRS) pulang ke Indonesia. Menurut dia, Menko Polhukam Mahfud Md pun harus bertanggung jawab.
"Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini. Pertama, menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, di mana penjemputan HRS ini diizinkan," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini setelah menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (16/12/2020).
Mahfud diketahui sempat menyampaikan keterangan terkait penjemputan HRS di Bandara Soetta. Saat itu diketahui Mahfud mengizinkan asalkan dilakukan dengan tertib.
Menurut Emil, pernyataan tersebut menjadi tafsir yang berbeda di tengah-tengah masyarakat. "Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara 'selama tertib dan damai boleh', sehingga terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah, sehingga ada tafsir ini seolah-lah diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, di Jabar, dan lain sebagainya," tutur Emil.
Menurut Emil, untuk mencapai keadilan, Mahfud Md pun diharapkan bertanggung jawab. "Dalam Islam, adil itu adalah menempatkan sesuatu sesuai tempatnya. Jadi beliau harus bertanggung jawab, tidak hanya kami kepala daerah yang dimintai klarifikasinya. Jadi semua punya peran, yang peran yang perlu diklarifikasi," tutur Emil.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!