Donald Trump Marah: Jangan Beli Ban Goodyear

Donald Trump Marah: Jangan Beli Ban Goodyear

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 21 Agu 2020 10:01 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggelar jumpa pers terkait virus Corona. Namun jumpa pers itu sempat dihentikan sementara karena ada penembakan di luar gedung putih.
Donald Trump Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Jakarta -

Secara mendadak Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan boikot terhadap perusahaan ban Good Year. Kenapa demikian?

Mengutip Reuters, Kamis (20/8/2020) kemarahan Trump bermula saat seorang penyiar asal Kansas menunjukkan tayangan materi presentasi pelatihan keragaman Goodyear.

Salah satu isi materi presentasi tersebut disebutkan slogan presiden "Make America Great Again (MAGA) - tidak diizinkan atau Goodyear melarang pakaian yang menampilkan slogan politik Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan beli BAN GOODYEAR - Mereka mengumumkan larangan MAGA HATS. Dapatkan ban yang lebih baik dengan harga yang jauh lebih murah!" cuit Trump di akun twitter pribadinya.

ADVERTISEMENT



Ungkapan kemarahan Trump tidak berhenti di situ. Dalam pernyataan lain, Trump mendukung orang-orang yang tidak membeli ban Good Year.

"Saya tidak senang dengan Goodyear. Mereka bermain politik." kata Trump di Gedung Putih seperti dikutip Reuters.

Materi lain yang masuk di dalam slide presentasi yang tidak dapat diterima ialah "slogan atau materi yang berafiliasi politik seperti "Blue Lives Matter" atau "All Lives Matter" - slogan yang digunakan untuk mendukung penegakan hukum di tengah protes yang meluas terhadap pembunuhan polisi terhadap orang Afrika-Amerika.

Goodyear Tire & Rubber Co, pabrikan otomotif AS, pun sudah mengeluarkan pernyataan resmi. Pihak perusahaan mengatakan tulisan tersebut "tidak dibuat atau didistribusikan oleh perusahaan Goodyear, juga bukan bagian dari kelas pelatihan keberagaman."

"Kami meminta rekan kerja untuk tidak terlibat dalam kampanye politik apa pun di tempat kerja - untuk kandidat, partai, atau organisasi politik mana pun," kata perusahaan yang berbasis di Ohio itu.




(riar/lua)

Hide Ads