Setelah meluncur pertengahan bulan lalu, kami akhirnya berkesempatan menjajal langsung Suzuki XL7 Hybrid di kawasan Yogyakarta. Hadir sebagai salah satu mobil hibrida termurah di Indonesia, berapa konsumsi BBM Suzuki XL7 Hybrid?
Suzuki XL7 Hybrid yang dikendarai tim detikOto merupakan tipe Alpha sebagai varian tertinggi. Sementara satu kendaraan dihuni tiga orang, termasuk tim detikOto.
Perjalanan yang kami tempuh hanya berfokus di kawasan Yogyakarta. Namun, medan yang kami lalui bisa dibilang beragam, mulai dari jalanan perkotaan, naik-turun bukit, pemukiman warga, hingga lintasan sempit yang rutenya meliak-liuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra mengatakan, pihaknya sengaja memilih rute tersebut untuk mengetahui bagaimana sensasi mengemudikan Suzuki XL7 Hybrid di berbagai jenis jalan.
"Kegiatan uji coba rekan media ini bertujuan untuk memberikan kesempatan berkendara jarak jauh, sekaligus menjadi gambaran mengasyikkan bagi keluarga Indonesia yang hendak melakukan petualangan menggunakan XL7 Hybrid," ujar Donny Saputra di Yogyakarta.
Diketahui, teknologi hibrida yang tertanam pada XL7 hybrid merupakan mild-hybrid yang melibatkan generator listrik kecil untuk menggantikan peran motor starter dan alternator tradisional.
![]() |
Teknologi mild-hybrid bernama SHVS tersebut disandingkan dengan Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium ion 10Ah 12v untuk meringankan kerja mesin K15B yang digendong kendaraan. Sementara daya baterainya terisi dari regenerative braking yang mengumpulkan energi ketika deselerasi.
Keberadaan teknologi tersebut membuat kerja mesin di awal menjadi lebih ringan. Selain itu, pada output yang sama, konsumsi BBM-nya diklaim lebih efisien ketimbang mesin pembakaran internal.
Konsumsi BBM Suzuki XL7 Hybrid
Dari hasil pengetesan yang penulis dan tim telah jalani, konsumsi BBM Suzuki XL7 Hybrid tercatat 10,5 km/liter. Nominal itu tertera pada indikator Average Fuel Consumption (AFC) di multi information display (MID) selama nyaris 100 km perjalanan.
![]() |
Perlu dipahami, angka tersebut merupakan hasil komputasi perangkat komputer. Kami sendiri tak menerapkan teknik eco-driving saat mengemudikan mobil. Bahkan, kami mematikan fitur start/stop system yang semestinya bisa menghemat konsumsi BBM.
Pada sesi test drive tersebut, mobil peserta lain mencatatkan konsumsi BBM beragam. Sementara angka tertinggi mencapai 13,8 kilometer per liter dengan mengaktifkan start/stop system sejak awal pengetesan.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Penjualan Mobil di Indonesia Stagnan: Pajak Kelewat Mahal!
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?