Emisi kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang polusi udara di Jakarta. Siap-siap, kendaraan pribadi akan dibatasi dengan cara tarif dasar parkir dinaikkan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan solusi untuk menurunkan polusi udara. Salah satunya adalah dengan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Firdaus Ali mengatakan, salah satu cara yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan menaikkan tarif dasar parkir. Diharapkan, cara itu bisa menghambat masyarakat Jakarta menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hambat orang tidak pakai kendaraan pribadi secara bersamaan ke kendaraan umum. Parkir akan dimahalkan untuk komitmen yang strong," kata Firdaus dikutip CNBC Indonesia.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan menambah subsidi transportasi umum khususnya untuk Trans Jabodetabek.
"Nanti ada kebijakan Transjabodetabek berikan subsidi fantastis. Ini menarik orang meninggalkan kendaraan pribadi. Kita push dan pull," sebutnya.
Cara lainnya, bus Transjakarta yang berbasis BBM akan diganti jadi bus listrik. Pemprov DKI Jakarta juga bakal meminta ASN/PNS DKI Jakarta mengganti kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
Sebelumnya, pemerintah bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sejumlah pakar terkait telah melakukan studi komprehensif bernama Source Apportionment. Studi itu mengumpulkan partikel-partikel polusi untuk kemudian diteliti bersama. Hasilnya, emisi kendaraan bermotor menyumbang polusi terbesar di Jakarta.
Studi itu membantah anggapan PLTU yang menjadi penyebab polusi terbesar. Berdasarkan data yang dikerjakan dalam studi Source Apportionment tersebut, emisi kendaraan bermotor menyumbang 32-41 persen terhadap polusi udara Jakarta saat musim hujan. Bahkan, angkanya meroket menjadi 42-57 persen ketika musim kemarau.
Sementara pembakaran batu bara untuk industri dan pembangkit listrik hanya menyumbang 14 persen. Data tersebut merupakan hasil pengumpulan sampel di tiga titik kota Jakarta.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?