Karakter Mesin Khas Xpander Series
Hadir sebagai versi facelift atau pembaruan minor membuat Xpander Cross terbaru ini masih mengusung platform hingga mesin yang sama dengan versi sebelumnya.
Mesinnya adalah mesin yang sama persis dengan New Xpander, yakni mesin 1.5L MIVEC berkonfigurasi DOHC 4-silinder segaris dengan 16 katup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diklaim mesin ini punya tenaga 105 PS di 6.000 RPM dan torsi 141 Nm di 4.000 RPM. Figur tenaga dan torsi ini tercatat lebih besar ketimbang Suzuki XL7, namun cukup jauh di bawah BR-V yang mesinnya bertenaga 121 PS.
Kendati demikian, tenaga dan torsi dari Xpander Cross terasa pas untuk memenuhi kebutuhan harian. Apalagi dengan sistem transmisi CVT, penyaluran tenaga dapat bekerja lebih efisien.
Bagaimana dengan impresi mesinnya? Tentu sama persis dengan Xpander. Respon mesin terasa cukup halus di tarikan bawah, itu berkat transmisnya yang sudah CVT.
Kendati demikian, respon mesin halus ini tak membuatnya lemot atau lelet. Tarikan bawahnya cukup berdaya, setidaknya untuk melahap tanjakan atau stop-n-go secara cepat, mesin tak sering menggerung.
Penyaluran tenaga yang linear di tarikan bawah-tengah-atas ini pun terasa baik ketika mobil dibawa melaju di jalan tol. Sebab di tarikan tengah-atas, mesin rasanya masih bisa memberikan tenaga yang diharapkan.
Secara umum, mesin Xpander Cross ini memang diplot untuk mobil sehari-hari. Dipakai di rute padat perkotaan terasa nyaman, namun dibawa ke luar kota pun tak masalah.
Fleksible dan Siap Dibawa Blusukan
Berbeda dari Xpander Ultimate, model SUV-nya ini hadir dengan jok yang dilapisi kulit. Ternyata ini tak hanya membuat estetika interior menjadi meningkat, namun juga berpengaruh ke impresi berkedara.
Selain itu, posisi berkendaranya pun cukup fleksible karena setir bisa diatur naik-turun atau maju-mundurnya. Begitupun untuk joknya.
Nah, yang menarik adalah saat kita bahas handling dan suspensinya. Mitsubishi mengklaim mobil ini pakai sok yang ukurannya menyerupai Pajero Sport dan memberikan beberapa ubahan di kaki-kakinya.
Hasilnya? Pengendalian mobil ini terasa beda cukup signifikan ketimbang Xpander Cross versi terdahulunya.
Bantingan mobil ini tetap nyaman khas Xpander, namun di siis lain ada rasa firm atau kokoh yang ditawarkan. Hal itu yang membuat pengendaliannya jadi terasa sigap.
Apalagi, hadirnya fitur Active Yaw Control (AYC), yang pernah kita uji saat bermanuver ekstrem, membuat mobil jadi terasa meyakinkan saat dipakai di luar kebiasaan.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini