-
Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai agen pemegang merek Mazda sudah mulai menjajakan crossover terbaru yakni Mazda CX-3. Crossover anyar dari Mazda ini diklaim memberikan kenikmatan berkendara bagi siapa saja yang duduk di balik kemudinya.
Untuk membuktikan hal itu, detikOto bersama belasan awak media otomotif nasional lainnya diajak menguji Mazda CX-3 di jalananan Jakarta dan Bandung. Rute yang diambil mulai dari kawasan Kuningan, Jakarta Selatan menuju Bogor dan lanjut ke Bandung melalui jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kami menggunakan mobil ini di kawasan perkotaan, jalan tol, hingga jalanan meliuk-liuk di kawasan Puncak, Bogor.
Mazda CX-3 ditawarkan dalam dua pilihan yaitu Type Touring dan Type Grand Touring sebagai varian tertinggi. Untuk sementara sampai Mei 2017, CX-3 Touring dijual dengan harga Rp 388 juta, sementara CX-3 Grand Touring Rp 435 juta dengan fitur yang lebih lengkap.
Mazda CX-3 yang kami coba ini adalah Type Touring. Eurokars saat ini belum memiliki unit test drive untuk Type Grand Touring sebagai tipe tertingginya. Tapi tak masalah, fitur-fitur serta teknologi inti pada Mazda CX-3 tetap ada di Type Touring ini.
Bagaimana rasanya mengendarai Mazda CX-3 di jalanan Indonesia ini? Berikut detikOto ulas hasil review-nya mulai dari pembahasan soal eksterior, interior, hingga rasa mengendarai CX-3 ini.
Mazda CX-3 ini mengadopsi bahasa desain khas MAzda yaitu filosofi KODO Deign. Desain keseluruhan Mazda CX-3 terinspirasi dari kekuatan, keanggunan dan keindahan hewan di alam bebas.
Secara keseluruhan, desain Mazda CX-3 memberikan proporsi yang tepat. Mobil ini hadir dengan desain ban tipis dan pelek besar, overhang depan dan belakang yang pendek, grafis kaca samping yang pipih yang memberikan kesan mobil yang lincah dan bertenaga berkat bonnet yang panjang.
Bagian depan terdapat grille besar khas mobil-mobil Mazda lainnya. Bagian depan juga dihias dengan lampu depan LED yang meruncing sehingga terkesan memberikan tatapan tajam.
Di bagian samping terlihat garis desain yang dinamis. Kesan crossover dikuatkan dengan over fender yang tebal sehingga menampilkan kesan tegas. Ditambah lagi dengan antena sirip hiu yang tajam. Mobil ini dilengkapi dengan pelek besar berukuran 18 inci yang didesain dengan warna dua nada.
Sedangkan di bagian belakang Mazda CX-3 terlihat lampu kombinasi meruncing yang didesain seimbang dengan lampu depannya sehingga menghadirkan identitas unik. Kesan bertenaga diwakili dengan hadirnya dua ujung pipa knalpot pada bagian belakang mobil ini.
Mazda CX-3 ditawarkan dalam beberapa pilihan warna seperti Meteor Grey Metallic, Jet Black Mica, Titanium Flash Mica, Crystal White Pearl Mica dan warna andalan Mazda yaitu Soul Red Metallic.
Dilihat dari dalam, Mazda CX-3 terlihat sepertiMazda2. CX-3 ini memiliki tata letak yang mirip-mirip dengan Mazda2.
Mazda juga menyematkan material pilihan di interior mobil ini. Pada dasbor, konsol tengah dan panel pintunya diberi sisipan material lembut dengan jahitan rapi. Setir, shift knob dan tuas rem parkirnya juga dilapisi kulit. Sementara joknya diberikan lapisan Leatherette + semi mat cloth.
Di bagian setir sudah terdapat tombol-tombol pengontrol audio dan cruise control. Jadi, pengemudi bakal tetap fokus ke jalan sambil sedikit mengoperasikan kontrol-kontrol itu.
Pengemudi juga dimanjakan dengan tampilan head-up display (HUD). HUD itu bisa menampilkan kecepatan yang sedang ditempuh beserta batas kecepatan maksimal di jalan yang sedang dilalui.
Mobil ini sudah dilengkapi dengan sistem penyejuk udara full otomatis. Tapi, switch pengontrol AC masih menggunakan knob manual.
Untuk kenyamanan pengemudi, joknya bisa diatur maju-mundur dan tinggi-rendah. Tapi, untuk Type Touring ini, pengatur jok masih dengan tuas manual. Sementara pada Type Grand Touring sudah menggunakan pengatur jok elektrik dengan memori.
Mazda CX-3 menggunakan Smart Keyless dan tombol Start/Stop untuk menyalakan dan mematikan mesin. Mobil ini juga memiliki sistem pengunci pintu otomatis.
Untuk kenyamana juga, Mazda menyematkan sistem hiburan MZD Connect. Sistem itu dapat terkoneksi dengan ponsel melalui Bluetooth. Sistem koneksi lainnya seperti AUX jack dan USB port juga ada pada mobil ini.
Sistem hiburannya menampilkan layar sentuh 7 inci yang juga bisa dioperasikan melalui tombol pengontrol di konsol tengah dekat persneling. Sistem audionya hadir dengan AM/FM radio, CD Player (MP3 Compatible) dengan DVD.
Suara merdu dikeluarkan dari 6 speaker di sekeliling kabin. Menurut penilaian detikOto, suara sistem audionya sangat menghibur dan enak didengar.
MZD Connect pada Mazda CX-3 juga menghadirkan navigasi. Selain itu, ketika mobil sedang diparkir mundur, citra kamera parkir belakang ditampilkan pada layar ini.
Soal fitur-fitur, Mazda CX-3 Type Touring sudah terbilang lengkap meski tidak selengkap Type Grand Touring. Mobil yang dicoba detikOto ini dibekali dengan airbag di depan dan tirai samping.
Pada CX-3 Type Touring yang dicoba detikOto ini juga terdapat Dynamic Stability Control (DSC) dan Traction Control System (TCS) untuk menambah stabilitas kendaraan, cruise control, sensor parkir belakang, Immobilizer Burglar alarm dan ban serep sementara.
Dan yang menarik adalah sistem G-Vectoring Control (GVC) yang merupakan teknologi kelincahan, kestabilan mobil dan kenyamanan. GVC merupakan teknologi yang baru dikembangkan Mazda. Dan untuk pertama kalinya di Indonesia, GVC hadir pada CX-3.
Teknologi terbaru andalan Mazda adalah GVC. GVC merupakan bagian dari dari Skyactiv Vehicle Dinamics yang meningkatkan kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai teknologi GVC, Otolovers bisa baca di artikel detikOto berjudul 'Apa Itu Sistem G-Vectoring Control di Mobil Mazda?' https://oto.detik.com/mobil/d-3303490/apa-itu-sistem-g-vectoring-control-di-mobil-mazda
Pada intinya GVC adalah sebuah perangkat lunak manajemen mesin untuk meningkatkan kelincahan saat menikung. GVC akan mengurangi torsi mesin sebanyak maksimal 3% (sangat sedikit dan tidak akan terasa) saat mobil mulai memasuki tikungan, dan mengembalikannya lagi saat keluar dari tikungan.
Dari sisi kenyamanan, GVC akan mengurangi derita pengemudi maupun penumpang akibat gaya sentrifugal ke samping saat mobil melaju di tikungan. Dengan demikian kelelahan pengemudi maupun penumpang akan sangat berkurang sehingga menjadikannya lebih nyaman.
Dari sisi keselamatan, GVC juga akan mengurangi derita mobil itu sendiri akibat gaya sentrifugal ke samping saat mobil melaju di tikungan, sehingga kemungkinan understeer maupun oversteer akan jauh berkurang.
Untuk membuktikan keandalan GVC ini, Eurokars menyiapkan tempat pengujian kestabilan kendaraan di pelataran Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Kami diberi kesempatan merasakan perbandingan antara Mazda CX-3 tanpa GVC dan CX-3 dengan GVC dengan melakukan manuver-manuver di lintasan buatan ini. Kami melaju dengan kecepatan 40 km/jam yang diset melalui cruise control dan meliuk-liuk melewati cone yang disiapkan dengan manuver yang membentuk angka 8.
Pertama, detikOto mencoba di Mazda CX-3 versi lama yang belum dibekali GVC. Sebagai catatan, semua Mazda CX-3 yang dijual di Indonesia saat ini sudah dilengkapi GVC. Sedangkan CX-3 versi lama yang tidak dibekali GVC ini hanya untuk pengujian dan perbandingan.
Yang paling terasa adalah kenyamanan ketika menjadi penumpang di belakang. Saat menikung tajam di kecepatan 40 km/jam, badan detikOto terasa terlempar ke sana ke mari berlawanan arah tikungan sesuai gaya gravitasi saat menjadi penumpang di kursi belakang CX-3 tanpa GVC. Sedangkan saat menjadi penumpang belakang di CX-3 dengan GVC, badan detikOto tak banyak terlempar meski hanya bergerak sedikit mengikuti gravitasi berlawanan arah tikungan.
Perbedaan juga kentara pada saat menjadi sopir. Ketika mengendarai CX-3 dengan GVC, mobil jadi lebih nurut ketika setir dibelokkan. Rasanya handling mobil ini sangat responsif.
Ketika dikendarai di jalan umum, CX-3 ini juga memberikan handling yang asyik. Terlebih ketika meliuk-liuk di jalur Puncak, Bogor.
Ketika jalan lurus pun tak banyak koreksi setir yang diperlukan. Berbeda dengan mengendarai mobil lain saat jalan lurus yang setiap kali membutuhkan koreksi setir tanpa disadari karena faktor eksternal seperti kondisi jalan yang bergelombang.
Untuk diketahui, Mazda CX-3 ini dibekali mesin SKYACTIV-G 2.000 cc dengan konfigurasi mesin segaris empat silinder DOHC 16 katup. Mesin itu memiliki rasio kompresi 13:1 yang masih direkomendasikan menggunakan bahan bakar RON 90 ke atas.
Mesin SKYACTIV-G 2.000 cc pada CX-3 mampu menyemburkan tenaga hingga 148,2 PS pada 6.000 rpm dengan torsi maksimal 192 Nm yang pada 2.800 rpm.
Mesin dikawinkan dengan transmisi otomatis 6 percepatan. Transmisi itu juga bisa dioperasikan secara manual melalui paddle shift.
Mazda CX-3 ini dilengkapi dengan mode Sport. Dengan mode sport, performa mobil ini menjadi jauh lebih responsif. Sangat enak ketika hendak menyalip kendaraan lainnya.
Uniknya, ketika menggunakan mode Sport, mobil ini mampu engine brake secara otomatis untuk membantu pengereman. Ketika detikOto mencoba hard braking, transmisi secara otomatis menurunkan gigi sehingga membantu pengereman. Dengan engine brake otomatis ini, untuk kembali berakselerasi dengan cepat jadi lebih mudah.
Namun, untuk di jalan perkotaan, cukup menggunakan mode normal saja. Dengan mode normal, tarikan mesin jadi lebih kalem, lebih halus dan bisa jadi lebih hemat bahan bakar.
Secara desain, Mazda CX-3 tak kalah menarik dibanding pesaingnya. Kesan crossover yang elegan dan tegas terpancar pada desain eksterior mobil ini.
Begitu juga ketika dilihat dari interiornya. Kesan elegan hadir pada tata letak interior mobil ini.
Namun, ada beberapa catatan dari detikOto mengenai CX-3 yang dibanderol Rp 388 juta sampai Rp 435 juta ini. Pertama, mobil ini masih menggunakan tuas rem parkir konvensional, sementara pesaingnya sudah ada yang menggunakan electric parking brake.
Kemudian, dari segi kelegaan ruang kabin terutama bangku belakang juga tak begitu luas. Rasanya sama seperti model-model hatchback atau mobil perkotaan. Mungkin karena dimensi CX-3 yang lebih compact.
Nah, dimensi yang compact itu merupakan salah satu nilai plus pada CX-3 ini. Sebab, dengan dimensi yang compact, mobil jadi lebih mudah bermanuver.
Dari penilaian detikOto, naik Mazda CX-3 lebih asyik menjadi pengemudi. Sebab, mobil ini memberikan kesenangan berkendara tersendiri dengan fitur-fitur dan teknologinya.
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar