Liuzhou -
Pabrikan otomotif patungan SAIC, General Motors, dan Wuling (SGMW) mempersilahkan media dari Indonesia -termasuk detikOto - untuk mencoba Multi Purpose Vehicle (MPV) Wuling Hong Guang, yang disebut-sebut sebagai basis MPV Wuling yang akan dipasarkan di Indonesia pada 2017 nanti.
Meski hanya menempuh jarak sekitar 2 kilometer, namun 'kencan pertama' dengan MPV terlaris di China itu cukup menorehkan kesan. Seperti apa? Pertanyaan seperti itu sedari awal memang telah berkelebat di benak detikOto.
Maklum, harus jujur diakui, citra produk asal China di Indonesia sebagian besar masih mendapatkan cap yang kurang bagus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kualitas dan daya pakai yang tak sebagus produk buatan pabrikan di luar Negeri Tirai Bambu itu, adalah dua hal yang kerap dilontarkan masyarakat Indonesia.
Terlebih layanan purna jual yang semestinya menyertai penjualan produk tersebut. Berangkat dari rasa skeptis itulah, kami merasa tergelitik untuk mencoba, membuktikan, dan menganalisanya.
Hanya memang, waktu pengujian yang singkat, serta jarak yang pendek - di area pengujian di pabrik Baojun SGMW, di Baojun Auto City, Liuzhou, Ghuangxi- menyulitkan kami untuk membuat sebuah kesimpulan yang komprehensif.
Meski begitu, kesan bagus tertoreh di benak detikOto. Seperti apa? Berikut hasil tes singkat itu:
Harus diakui, SGMW telah sengaja mengikuti perkembangan selera pasar. Tak hanya di China tetapi juga global.
Tampilan MPV Hong Guang yang tak bedanya dengan MPV-MPV merek lain yang beredar di pasar global adalah buktinya.
Hong Guang tampil dengan grill lebar bermotif honeycomb yang di tengahnya melintang sebilah palang dengan logo Wuling di tengahnya cukup manis dilihat.
Terlebih di bagian bawah, bumper depan tak dibuat lebih menonjol, mengesankan karakter lembut mobil keluarga. Namun di bagian kap mesin alias bonnet, fender, hingga body samping, garis-garis tegas yang mengalir dari belakang ke depan menyampaikan pesan bahwa mobil ini kokoh, dinamis, sekaligus bergaya masa kini.
Begitu pun di bagian belakang. Lampu belakang dengan posisi horizontal. Begitu pun dengan bumper belakang.
Memasuki bagian kabin, kesan lega begitu terasa. Penataan dashboard yang dibuat sedikit melengkung di bagian tengah membawa kesan luas di bagian dalam mobil ini. Posisi lingkar kemudi dan jok cukup ergonomis.
Terlebih di baris tengah, jok dibuat dengan gaya captain seat sehingga hanya dua jok saja. Penataan dan penggunaan jok seperti ini, selain bergaya juga memberikan kesan lega bagi penumpang di bagian ini.
Ruang untuk selonjoran kaki terasa nyaman. Akses penumpang pun juga terasa gampang. Hanya memang, untuk baris ketiga atau belakang, sepertinya hanya cocok bagi penumpang anak-anak, karena ruang selonjoran kaki tak selapang di bagian tengah atau depan.
Meski begitu, jok di baris tengah itu bisa dimaju mundurkan. Ini tentu bisa sedikit menambah keleluasaan penumpang di bagian belakang. Satu hal lagi, kapasitas bagasi cukup luas untuk penempatan barang bawaan.
MPV ini dibekali mesin P-TEC DVVT berkapasitas 1.500 cc tiga silinder dengan transmisi manual lima tingkat percepatan. Menariknya, tulisan GM (General Motors) terpampang di bagian penutup mesin.
Memang, tak disebutkan apakah mesin itu mengadopsi teknologi GM secara penuh atau sebagian, pihak SGMW tak menyebutkan secara jelas.
"Tentu, GM juga berkontribusi dalam hal teknologi. Tapi seberapa besar, maaf kami tidak tidak hafal benar seberapa besar," ucap seorang selevel supervisor di pabrik Baojun saat dikonfirmasi. Namun, yang pasti, mesin itu dibuat di pabrik tersebut.
Dan yang pasti, kegarangan mesin cukup terasa saat mesin dinyalakan dan transmisi diaktifkan. Lembut namun bertenaga, begitulah kinerja mesin tersebut. Responsif juga cukup terasa di saat detikOto mencoba untuk melakukan akselerasi dari 10 km/jam ke 80 km/jam.
Hanya sayang, peraturan di pabrik itu menetapkan, kecepatan maksimum kendaraan yang dites hanya 80 km/jam. Cukup cepat dan lembut, mobil melesat hingga kecepatan tersebut. Kelincahan untuk bermanuver pun terbilang oke.
Semburan tenaga dan entakan torsi sudah terasa cukup di saat putaran mesin rendah dan tinggi.
MPV ini cukup oke sebagai sebuah mobil keluarga, baik dari tampilan luar, performa mesin, maupun kenyamanan.
Hanya memang tak ada gading yang tak retak. Meski hipotesa ini bersifat subyektif, namun bisa dirasakan, kebisingan masih masuk ke bagian kabin ketika semua jendela dirapatkan.
Finalisasi bagian interior, terutama trim pintu sperti perlu diperhalus dengan menonjolkan kesan lembut dan elegan, ketimbang menonjolkan aksen krom.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?