Respons Bos Ducati Kala Insinyur Pentingnya Dibajak Yamaha

KUALA LUMPUR, MALAYSIA - OCTOBER 29: Gigi DallIgna of Italy and Ducati Team looks on in box during the MotoGP Of Malaysia - Qualifying at Sepang Circuit on October 29, 2016 in Kuala Lumpur, Malaysia. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images) — Gigi Dall'Igna Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

Jakarta -

Luigi Dall'Igna, General Manager Ducati Corse harus kehilangan salah satu insinyur terbaiknya. Yamaha mengambil Massimo Bartoli, yang sebelumnya berperan sebagai insinyur pengembangan performa saat berada di Ducati.

Massimo bersama dengan teknisi dan mekanik lainnya memastikan sepeda motor bekerja dengan baik serta mengembangkannya bersama dengan tim penguji dan pengendara. Dua musim MotoGP berlalu, dia bisa merasakan gelar juara dunia bersama Francesco Bagnaia.

Menurut media Italia Gazzetta dello Sport peran baru Massimo dibutuhkan sebagai sebagai Direktur Teknik Yamaha yang baru. Dia akan bergabung dengan struktur baru Yamaha, yang dipimpin oleh Kazutoshi Seki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massimo diketahui merupakan salah satu insinyur yang dipercaya oleh Gigi. Tapi kini harus meninggalkan Ducati. Sebelum Massimo, banyak insinyur Ducati yang dipakai oleh pabrikan lain demi mengejar performa terbaik. Mereka adalah Fabiano Sterlacchini, Francesco Guidotti, Alberto Giribuola, dan Cristhian Pupulin memutuskan hengkang ke KTM.

"Insinyur kami yang paling berbakat akan pergi? Ya, kami melatih yang lain", jawab Gigi Dall'Igna dalam situasi ini, dikutip dari Motosan.es, Minggu (17/12/2023).

"Ini adalah filosofi proyek kami, bertaruh pada talenta muda dan mengubah mereka menjadi juara dunia, baik itu pebalap atau insinyur," komentar pria Italia itu.

Selain itu, insinyur Ducati lain yang diajak kerja Yamaha adalah Marco Nicotra. Dia merupakan insinyur aerodinamika (Computational Fluid Dynamic Coordinator) saat berada di pabrik Ducati, bukan departemen balap. Kini Nicotra didapuk sebagai Head of Aerodynamics Yamaha Factory Racing.

Praktis saat ini Marco akan bergabung dengan Bartolini, sehingga mereka akan saling bahu membahu untuk merek asal Jepang tersebut. Apalagi Fabio Quartararo masih mengeluhkan soal top speed dan kecepatan di tikungan yang berkurang.