MotoGP seri selanjutnya dijadwalkan mentas di Sirkuit Internasional Buddh, Greater Nodia, India, 22-24 September 2023. Jelang dimulainya aksi MotoGP muncul sengkarut tanda tanya terkait kepastian penyelenggaraan tersebut.
India bersiap menggelar MotoGP pertama kalinya pada 22-24 September 2023. Keraguan menggelar seri balap ke-14 MotoGP di India itu lebih besar daripada kepastian balapan.
Seperti dikutip The Race, Sirkuit Internasional Buddh belum mendapat homologasi FIM (FΓ©dΓ©ration Internationale de Motocyclisme), - syarat teknis ini harus dipenuhi sebagai keamanan untuk para pebalap. Lintasan disebut baru mendapat homologasi pada Kamis, 21 September 2023. Artinya homologasi baru dilakukan satu hari sebelum rangkaian balap dimulai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berbicara dengan beberapa pebalap dan mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka benar-benar bekerja keras untuk mengubah keadaan," kata Aleix Espargaro.
Baca juga: Sah! Franco Morbidelli Gabung Pramac Ducati |
Sikuit International Buddh diketahui punya panjang lintasan 4,96 kilometer. Pebalap akan merasakan 8 tikungan kanan dan 5 tikungan kiri. Pebalap bisa dimanjakan untuk meraih top speed karena Sirkuit ini punya lintasan lurus sejauh 1km dari Tikungan 3 menuju Tikungan 4.
Namun layout Sirkuit International Buddh yang cenderung lebih cocok untuk balap mobil mendapat masukan untuk banyak mengubah area run off. Terdampat tembok beton yang jaraknya berdekatan dengan tikungan.
Secara umum, FΓ©dΓ©ration Internationale de Motocyclisme (FIM) telah meminta pengurangan permukaan aspal dan perluasan lapisan kerikil di beberapa tempat.
Espargaro yang selalu blak-blakan soal keselamatan mengatakan pebalap akan melakukan diskusi setelah melihat lintasan Sirkuit Internasional Buddh.
![]() |
"Para pebalap akan berbicara bersama pada hari Kamis setelah melihat lintasannya, dan seperti yang saya katakan minggu lalu, saya ingin percaya bahwa Dorna bekerja demi keselamatan kami," ujar Espargaro.
Pebalap VR46 Ducati Luca Marini mengambil nada yang jauh lebih pesimis ketika ditanya tentang apa yang ia harapkan terjadi akhir pekan nanti.
"Bagi mereka, tidak apa-apa, tapi kita akan lihat ketika beberapa pebalap menabrak tembok apakah ada konsekuensinya," kata Marini.
"Mungkin tidak ada yang crash, dan semuanya baik-baik saja. Kami akan menunggu dan melihat," sambung dia lagi.
Tembok dan area run-off mungkin bukan satu-satunya yang jadi tantangan, direktur medis MotoGP, Dokter Angel Chartre, mengeluarkan peringatan Jumat lalu tentang jumlah ular yang ada di trek. India adalah rumah bagi beberapa ular paling berbisa di dunia, dengan hampir 60.000 orang terbunuh oleh gigitan berbisa setiap tahunnya.
Faktanya logistik MotoGP mulai berdatangan ke India. Namun kini muncul masalah baru, yakni visa.
Sejumlah tim dan reporter masih kesulitan datang ke India. CEO Dorna Carmelo Ezpeleta menyadari bahwa menyelenggarakan MotoGP di India merupakan tantangan besar. Tidak heran kalau Carmelo mengerahkan delegasi besar dari Dorna ke Sirkuit Buddh Internasional pada Agustus untuk mendukung promotor lokal.
"Kami masih menunggu beberapa visa. Beberapa kru tidak bisa berangkat sesuai jadwal penerbangan di tiket," kata Aki Ajo yang memiliki timi Moto3 dan Moto2.
Masalah yang sama juga dialami Jens Hainbach, Vice President of Racing for Pierer Mobility Group (KTM, Husqvarna, dan Gasgas). "Tidak satu pun dari kami punya elektronik visa dan ada sekitar 50 orang dari kami yang berangkat besok," kata dia.
Staf Paddock 'sangat disarankan' untuk menggunakan agen visa lokal oleh promotor MotoGP Dorna untuk mempercepat prosesnya.
Di sisi lain, India kini telah memberlakukan lockdown lokal, -- setelah munculnya wabah virus Nipah. Kita tahu kejadian di masa pandemi virus corona: larangan berkumpul dan penutupan sekolah. Setelah dua orang meninggal karena infeksi virus Nipah, pemerintah India mengumumkan lockdown di wilayah Kerala. Patogen ini menyebabkan infeksi otak yang berbahaya. Untungnya, wilayah yang terkena dampak berjarak 2.600 km dari Sirkuit Buddh.
Terlepas dari tantangan di atas, India dengan populasi sekitar 1,4 miliar jiwa, merupakan salah satu pasar berkembang dan pasar masa depan bagi semua produsen sepeda motor. Rencana balapan di sini disambut baik oleh semua pabrik. Dorna telah menandatangani kontrak dengan otoritas terkait dan promotor lokal selama lima tahun.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat