Performa Franco Morbidelli tak semoncer rekan setimnya Fabio Quartararo. Sepanjang musim 2022, Morbidelly baru berhasil mengantongi 36 poin dari 19 balapan. Torehan poin itu membuatnya hanya sanggup bertengger di posisi dua klasemen sementara MotoGP.
Sejumlah jurnalis di MotoGP mengkritisi keputusan Yamaha Motor lantaran mempertahankan Franco Morbidelli di tim pabrikan untuk musim 2023. Padahal, ada beberapa pebalap lain yang dinilai potensial seperti Miguel Oliveira, Raul Fernandez, Joan Mir, hingga Alex Rins.
Yamaha rupanya punya alasan tersendiri di balik keputusannya tersebut. Pebalap berusia 27 tahun itu diketahui masih memiliki kontrak dengan pabrikan berlogo Garpu Tala tersebut hingga tahun 2023. Managing Director of Yamaha Motor Racing Lin Jarvis juga mengatakan bahwa manajemen Yamaha mengingat bahwa saat bersama tim satelit tahun 2020, Morbidelli sempat menjadi runner up. Kala itu Morbidelli berhasil mendapatkan tiga kemenangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di 2020, Quartararo yang sempat terkena Corona juga memenangi tiga kejuaraan tapi hanya finis ke-8. Tapi situasinya di tahun 2022 berbeda. Ia datang ke Valencia berbekal 36 poin, sementara Quartararo 235 poin.
Performa Morbidelli terlihat memburuk sejak menderita cedera lutut serius. Pada September 2021, Yamaha membutuhkan keberadaannya seiring dengan kepergian Vinales ke Aprilia. Morbidelli kemudian 'dikirim' dari tim satelit ke pabrikan Yamaha.
Sejak saat itu, manajemen Yamaha sudah cukup bersabar dengan Morbidelli. Performanya cenderung stagnan.
"Musim ini sangat mengecewakan untuk Franco dan kami," aku Jarvis dikutip Speedweek.
"Kami berusaha untuk mengembalikan performanya pada paruh musim kedua. Dalam beberapa balapan setelah libur musim panas, kami mengganti pola kerja kami di pit. Kami mengubah pendekatan, terlihat mulai membuahkan hasil, tidak harus selalu dapat poin tapi kami melihat ada perubahan," sambung Jarvis lagi.
"Kami percaya dengan pola baru ini kami bisa mendapat hasil lebih baik, tapi sayangnya itu tak sesuai yang diharapkan. Musim ini Franky sangat, sangat mengecewakan," beber Jarvis.
Yamaha sejauh ini belum menemukan penyebab pasti dari sederet performa buruk Morbidelli. Untuk musim 2022, Morbidelli hanya berhasil finis di posisi 10 besar satu kali, tepatnya saat balapan di Mandalika.
"Cedera lutut memang sangat sulit, tapi itu penyakit fisik utama. Hal itu mempengaruhi performa Morbidelli di musim semi 2021. Ketika ia bergabung dengan tim pabrikan setelah operasi tahun 2021, itu terlalu dini Tapi cedera tersebut mulai pulih di awal musim 2022," kata Jarvis.
"Tidak tepat rasanya bila kami menaruh ekspektasi tinggi pada Franco dari Misano. Tapi tahun ini dia sudah membalap beberapa kali dengan motor pabrikan, sudah terbiasa dengan tim, kami tentu berharap musim yang lebih baik, sayangnya itu tidak terjadi. Situasinya sulit, ini masalah pikiran. Mentalnya ikut terganggu ia jadi kurang percaya diri. Dia tidak percaya diri untuk membalap secara agresif. Ia juga sudah mengatakan bahwa motor Yamaha ini harus dikendarai dengan mode menyerang. Kamu harus menggeber kecepatan di tikungan, kamu membutuhkan kepercayaan itu dan di situlah kekurangan Franky," jelas Jarvis.
Yamaha tentu berharap di musim depan situasinya berubah. Morbidelli bisa kembali tampil cemerlang seperti yang ditunjukkan ketika masih membela tim satelit. Terlebih Yamaha sudah menyiapkan amunisi untuk bertarung di musim depan.
"Kami memiliki motor yang potensial tahun depan dan bisa membantu Franky. Tapi apa itu cukup? Itu pertanyaannya," pungkas Jarvis.
(dry/riar)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?