Tiga bos Ducati terlihat resah saat duel antara Enea Bastianini dan Francesco 'Pecco' Bagnaia di MotoGP Malaysia 2022, kemarin. Siaran langsung MotoGP beberapa kali menyorot wajah resah para petinggi Ducati.
Manajer tim Davide Tardozzi beberapa kali terlihat bisik-bisik dengan Paolo Ciabatti dan Gigi Dall'Igna. Banyak yang menyebut, diskusi bisik-bisik itu membicarakan soal team order agar Bastianini memberikan peluang buat Pecco.
Namun, hal itu dibantah oleh Direktur Olahraga Ducati Corse Paolo Ciabatti. Dia bilang, bisik-bisik itu terjadi ketika momen Marco Bezzechi mendekati Fabio Quartararo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sebenarnya saat ketika sebagian besar kami melihat jarak antara Fabio dan Marco. Karena Marco akan dapat melewati Fabio, maka kami akan dapat mempertimbangkan sedikit order. Karena berusaha menjadi seperti pemenang untuk Pecco yang berarti menang untuk kejuaraan. Tetapi ketika kami melihat bahwa jarak (antara Bezzechi dan Quartararo) semakin besar, kami berkata, 'Oke biarkan saja'," kata Ciabatti dalam wawancara yang ditayangkan situs resmi MotoGP.
Dia tidak membenarkan diskusi itu adalah soal team order. Dia menyebut, kurang lebih obrolannya soal Marco Bezzechi yang berpotensi bisa menyalip Quartararo.
"Bukan (bicarakan team order). Itu kurang lebih membicarakan tentang Marco bisa melakukannya (menyalip Quartararo) dan kita bisa mulai mempertimbangkan apa yang kita harus putuskan. Karena ini sangat penting buat kami untuk memaksimalkan kesempatan. Tapi kemudian kita lihat Quartararo sudah nyaman di posisi ketiga, jadi kami katakan, 'Biarkan para pebalap melakukan yang terbaik'," sebutnya.
Sebelumnya, Manajer tim Davide Tardozzi mengakui petinggi Ducati resah dengan duel sengit Bastianini vs Pecco. Namun pada akhirnya, tidak ada team order yang dilakukan Ducati untuk memuluskan Pecco jadi juara.
Tardozzi mengatakan, ketiga bos Ducati itu hanya khawatir duel sengit itu berujung kecelakaan. Dia tidak ingin momen balapan MotoGP Argentina 2016 terulang ketika Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso kecelakaan saat duel perebutan posisi terdepan.
"Saya ingin mengantisipasi, dan saya yakin pertanyaan kedua - 'apakah Anda mengatakan sesuatu kepada Enea?'. Ya, kata-kata yang selalu (sama). Jangan terlalu keras dengan pebalap Ducati lainnya. Itu dia," ujar Tardozzi kepada BT Sport Inggris dikutip The Race.
"Kami berpikir, apakah kami memiliki kepercayaan pada pebalap kami, dan jawabannya adalah ya. Jelas kami gugup. Karena kami tidak menginginkan apa pun. Kami masih mengingat (kecelakaan) Argentina (2016), Iannone/Dovizioso, di depan mata. Jadi, kami tidak menginginkan ini lagi. Dan ini adalah hal buruk yang bisa terjadi. Dan kami ingin menghindari itu. Tapi pada akhirnya kami mempercayai pembalap kami," jelas Tardozzi.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar